Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta 11:04 WIB | Selasa, 10 September 2013

Konferensi PCEA Menyoroti Persoalan Perempuan Afrika

Konferensi PCEA Menyoroti Persoalan Perempuan Afrika
Dr. Fulata Mbano-Moyo (berdiri) Ketua Eksekutif Program WCC untuk Perempuan dalam Gereja dan Masyarakat. (foto: ecumenicalwoman.org)
Konferensi PCEA Menyoroti Persoalan Perempuan Afrika
Suasana peserta Konferensi yang memadati Universitas Kabarak, Nakuru, Kenya. (foto: oikumene.org)

NAIROBI, SATUHARAPAN.COM – Veronica Mushiri dalam Persekutuan Perempuan Gereja Presbiterian Afrika Timur (PCEA) mengatakan dalam pokok-pokok doanya, bahwa Tuhan diharap memberi penyertaan pada Sidang Raya Dewa Gereja-Gereja se-Dunia (WCC) di Busan, Oktober mendatang.

Veronica Mushiri menyatakan keprihatinan hak-hak hidup perempuan, untuk keadilan dan perdamaian yang nantinya akan dimasukkan dalam agenda WCC, seperti yang dia katakan pada Konferensi PCEA Perempuan membahas tema “Lihatlah Yesus dan Hidup,” (Ibr. 12:2) dari 29 Agustus-1 September 2013 di Universitas Kabarak, Nakuru, Kenya.

Dalam konferensi yang mendasarkan tema “Allah bagi Kehidupan, Membawa Kita untuk Keadilan dan Perdamaian”, Mushiri mengatakan bahwa harapan positif dialamatkan kepada Persekutuan PCEA yang nantinya akan hadir pada Sidang WCC di Busan, Korea Selatan satu bulan mendatang karena WCC telah menjadi mitra penting gereja-gereja di seluruh dunia dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan di Wilayah Afrika Timur.

Pada konferensi yang digelar pada 28 Agustus hingga 1 September 2013 tersebut menggelar beberapa diskusi tentang beberapa pokok penting, antara lain; kesehatan reproduksi perempuan, dan sosialisasi HIV dan AIDS, kekerasan terhadap perempuan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan ketergantungan pada alkohol. Dalam kesempatan ini

Dr. Fulata Mbano-Moyo, Ketua Eksekutif Program WCC untuk Perempuan dalam Gereja dan Masyarakat, yang mewakili WCC di konferensi ini mewakili menerima penghargaan atas nama Njoroge.

Pendeta Nyambura Njoroge selaku koordinator Ekumenis WCC di bidang inisiatif proyek penanggulangan HIV dan AIDS di Afrika. Njoroge adalah perempuan pertama yang ditahbiskan untuk pelayanan di PCEA pada tahun 1982. Dia menerima gelar PhD pada bidang Etika Kristen dari Princeton Theological Seminary pada tahun 1992. Karya ilmiahnya (tesis) membahas tentangkarya PCEA dalam melawan mutilasi alat kelamin perempuan.

Fulata Mbano-Moyo juga turut memberikan pemaparan tentang data-data statistik saat ini mengenai para peserta juga membahas statistik yang menunjukkan bahwa saat ini 52% orang terinfeksi HIV di beberapa negara Afrika, prosentase yang sama juga terjadi di Kenya menunjukkan tingginya jumlah aborsi, di kalangan perempuan muda. Dari fenomena aborsi pada usia muda ini didapati fakta bahwa ada tingkat kematian ibu yang tinggi di Kenya. (oikumene.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home