Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 18:24 WIB | Rabu, 03 Desember 2014

Korban Jiwa Perang Suriah Kini Lebih Dari 200.000

Seorang perempuan mengacungkan tangannya yang terkepal dan meneriakkan slogan dalam sebuah demonstrasi di Istanbul menolak kunjungan presiden Rusia di Turki pada 1 Desember 2014. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menggelar pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ankara untuk memperkuat hubungan yang bertahan di tengah perbedaan drastis atas krisis Ukraina dan Suriah. (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Perang saudara di Suriah kini telah menyebabkan lebih dari 200.000 orang meninggal dalam waktu kurang dari empat tahun, kata satu kelompok pemantau kepada AFP, Selasa (2/12), dan menambahkan bahwa sebagian besar adalah pejuang dari kedua belah pihak.

"Kami telah mendokumentasikan pembunuhan 202.354 orang sejak Maret 2011," kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman, dan menambahkan bahwa lebih dari 130.000 dari mereka adalah pejuang.

"Dari jumlah itu, 63.074 dari korban meninggal adalah warga sipil, termasuk 10.377 anak-anak," kata Abdel Rahman.

"Di antara para pejuang anti-rezim, 37.324 adalah pemberontak Suriah, sementara 22.624 adalah pejuang jihad non-Suriah," tambahnya.

"Di pihak rezim, ada 44.237 tentara, 28.974 anggota (paramiliter) Angkatan Pertahanan Nasional, 624 anggota (Syiah Lebanon) Hizbullah, dan 2388 pejuang Syiah pro-rezim dari luar Suriah dan Lebanon," kata Abdel Rahman.

Sekitar 3.011 lainnya tidak teridentifikasi, tambahnya.

Abdel Rahman mengatakan, jumlah korban "mungkin jauh lebih tinggi dari 200.000, karena tak mungkin daerah-daerah tertentu di bawah rezim dan (jihad) Negara Islam (IS) bisa bekerja dengan bebas".

Dia juga mengatakan sekitar 300.000 orang yang ditahan di penjara-penjara terkenal Suriah, termasuk 20.000 yang telah hilang sama sekali.

Ribuan orang lain - petempur dan warga sipil - juga telah disandera oleh IS dan faksi-faksi lain yang aktif di Suriah.

Abdel Rahman menyalahkan kegagalan internasional untuk merujuk Suriah ke Pengadilan Pidana Internasional atas pertumpahan darah konstan ini.

"Dengan gagal untuk membawa para pembunuh ke pengadilan, masyarakat internasional memberikan mereka implisit lampu hijau untuk terus membunuh," katanya kepada AFP.

Ada beberapa upaya untuk merujuk Suriah ke ICC, tetapi veto Rusia dan Tiongkok di Dewan Keamanan PBB telah memblokir mereka. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home