Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:05 WIB | Jumat, 14 Februari 2014

Korea Selatan dan Utara Selesai Bahas Reuni Keluarga

Keluarga yang terpisah bertemu sebentar di reuni Korea Utara dan Selatan pada 2010 sebelum kembali ke rumah masing-masing. (Foto: AFP)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan dan Korea Utara pada hari Jumat (14/2) ini merampungkan pembicaraan tingkat tinggi putaran kedua yang bertujuan mengamankan reuni bagi keluarga yang terpisah akibat perang, meskipun Korut keberatan atas latihan militer AS-Korsel.

Kementerian Unifikasi Korsel mengonfirmasi pembicaraan di desa gencatan senjata, Panmunjom, berakhir setelah hanya dua sesi, namun tidak memberikan detail mengenai kesepakatan. Pebicaraan putaran pertama pada Rabu melibatkan beberapa sesi yang berjalan hingga larut malam.

Seoul ingin Pyongyang menjamin bahwa reuni untuk keluarga yang terpisah oleh Perang Korea pada 1950-1953 akan berlangsung sesuai jadwal di resort Mount Kumgang di Korut mulai 20-25 Februari.

Korut bersikeras bahwa Korsel harus menunda latihan militer tahunannya dengan AS pada 24 Februari sampai setelah reuni tersebut selesai.

Uji Nuklir

Sementara itu, citra satelit baru-baru ini menunjukkan Korea Utara telah meningkatkan penggalian di situs uji nuklir terbesarnya, tapi tidak ada tanda-tanda akan melakukan uji coba kembali sejauh ini, menurut lembaga strategi Amerika Serikat pada Jumat.

Citra tersebut menunjukkan “peningkatan signifikan dalam akitivitas ekskavasi” di situs uji nuklir Punggye-ri, menurut website 38 North milik US-Korea Institute di Johns Hopkins University.

Puing-puing galian terowongan baru di situs tersebut bertambah dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu bulan sejak dilihat pada Desember lalu, kata lembaga tersebut.

Tujuan dari penggalian tersebut belum diketahui dengan jelas, kata dia, menambahkan bahwa Pyongyang kemungkinan tidak akan menggunakan terowongan tersebut untuk melakukan uji nuklir berikutnya di situs yang sudah lengkap tersebut.

Indikasi uji coba berikutnya – jaring kamuflase, kendaraan khusus – biasanya bisa terdeteksi empat hingga enam pekan sebelumnya.

Berdasarkan hasil citra yang terbaru, “tidak ada tanda-tanda bahwa ada persiapan untuk melakukan uji coba,” kata analis menyimpulkan.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketiganya dan yang paling kuat pada Februari tahun lalu setelah dua uji sebelumnya pada 2006 dan 2009.

Dua bulan setelahnya, pihaknya menggembar-gemborkan bahwa mereka akan mengaktifkan kembali reaktor berkapasitas lima megawatt di kompleks nuklir Yongbyon, sumber plutonium untuk uji sebelumnya. Cadangan bahan fisil Pyongyang saat ini diperkirakan cukup untuk mrmbuat enam hingga 10 bom.

Situs 38 North pada Desember mengatakan citra satelit menunjukkan bahwa Korea Utara akan menindaklanjuti berbagai upaya “ekstensif dan luas” guna mengaktifkan kembali sepenuhnya fasilitas Yongbyon. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home