Kristen Tiongkok Doa Puasa Antisipasi Aniaya Besar
SATUHARAPAN.COM - Dalam kesadaran bahwa penganiayaan semakin meningkat, umat Kristen Tiongkok sepakat untuk bersama-sama berpuasa dan berdoa sehingga mereka dapat bertahan di tengah-tengah aniaya. Pemimpin gereja-gereja rumah telah mengantisipasi beberapa langkah menghadapi tindakan dari pemerintah komunis negeri itu. Ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengingat berkembangnya gereja rumah. Mereka mengincar gereja-gereja rumah yang sedang berkembang itu.
Sebuah organisasi Kristen dari Amerika di Tiongkok mengungkapkan bahwa umat Kristen Tiongkok sedang dalam keadaan tidak tenang karena mengantisipasi aniaya yang akan mereka terima dari pemerintah. Mereka kkhawatir dengan peraturan baru yang semakin membatasi kebebasan memeluk agama di Tiongkok. Pemerintah akan semakin berkuasa dalam mengontrol kebebasan beragama di Tingkok. Para pengamat mengkhawatirkan bahwa peraturan baru tersebut adalah langkah pemerintah untuk semakin mengatur kehidupan beragama.
Pada September lalu, Pemerintah Tiongkok telah menerbitkan dua lembar surat yang mengusulkan perlunya amendemen hukum beragama, menganggap agama sebagai ancaman yang potensial terhadap keamanan nasional. Hukum yang baru memiliki 74 artikel, lebih banyak dari hukum sebelumnya yang hanya 48 artikel. Hukum yang baru direvisi menambahkan bahwa kegiatan beragama di Tiogkok harus memiliki legalisasi hukum, tempat beribadah yang semestinya, imam-imam yang resmi, memiliki properti yang sesuai, kewajiban agama, organisasi yang resmi, dan aspek-aspek lainnya.
Para pengamat juga berpendapat bahwa Pemerintah Tiongkok masih menganggap kekristenan sebagai sebuah alat bagi dunia Barat untuk masuk dan berinfiltrasi di negara itu. Pemerintah Tiongkok meyakini bahwa infiltrasi dapat dilakukan melalui gereja.
Dr Davis Curry dari Open Doors mengatakan, “Banyak warga Tiongkok melihat kekristenan dan perkembangannya yang pesat sebagai sebuah ancaman bagi kesatuan negara.”(christianinpakistan.com/spw)
Editor : Sotyati
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...