Kristiani di Barat Harus Tiru Semangat di Timur Tengah
SANTA ANA, SATUHARAPAN.COM – Pembunuhan yang terjadi saat misa pagi di Gereja Saint du Rouvray, Rouen, Prancis terhadap Pastor Jacques Hamel beberapa waktu lalu diharapkan tidak mempengaruhi kondisi psikologis umat Kristiani di sejumlah negara barat Eropa dan Amerika.
Chief Executive Officer Open Doors USA, David Curry menyatakan di Christian Post, hari Rabu (3/8), umat Kristiani di Eropa perlu belajar dari umat Kristiani yang tinggal di Timur Tengah, walau mengalami penganiayaan namun tetap berpegang teguh dalam keimanan kepada Yesus Kristus. Ia mengatakan umat Kristiani harus belajar untuk tidak hidup dalam ketakutan.
Apalagi, kemarin telah terjadi peristiwa pembunuhan yang mengerikan terhadap Pastor Jacques Hamel di Prancis. Lewat peristiwat tersebut, kata Curry, kelompok ekstremis seperti hendak menunjukkan kepada dunia saat ini aksi mereka semakin nekat. "Serangan oleh ekstremis di gereja di Prancis tersebut, dan eksekusi terhadap seorang imam di altar, menunjukkan penganiayaan semakin fokus kepada umat Kristiani,” kata Curry.
Curry menjelaskan serangan gereja di Rouen menandai pergeseran dalam penganiayaan terhadap orang Kristen, sama seperti yang terjadi beberapa dekade di banyak tempat di dunia.
“Banyak orang Kristiani di Eropa dan Amerika dihadapkan dengan kenyataan mereka akan menjadi target dari serangan serupa,” Curry menambahkan.
Open Doors adalah sebuah organisasi internasional dengan misi Kristen non-denominasi yang menolong orang-orang Kristen yang hidup di bawah penindasan atau menghadapi penganiayaan karena iman mereka di dalam Yesus Kristus. Mereka juga terlibat dalam pendistribusian Alkitab, buku, rekaman audio, penyiaran dan pelatihan.
Curry memberi contoh di Nigeria, rata-rata lima gereja setidaknya diserang setiap satu pekan. Meski demikian, umat Kristiani masih berani menghadiri gereja dan memilih tidak hidup dalam ketakutan tapi percaya Yesus Kristus sebagai Jalan Keselamatan dan Kebenaran.
“Sebaliknya umat Kristiani Nigeria terus bersahabat dan merangkul tetangga Muslim, bahkan mereka bersahabat dengan yang menganiaya," dia menambahkan.
Curry mengisahkan pertemuan dengan seorang pendeta di Nigeria bernama Usman. Dalam perbincangan dengan Usman, Curry menyebut sebagai orang Kristen saat ini perlu hidup sama seperti yang tertuang dalam ajaran Alkitab pada Matius 10:16, yakni umat Kristiani diajar menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati,” (Matius 10:16).
Usman mengajarkan kepada Curry dalam kesederhanaan dan kondisi teraniaya umat Kristiani senantiasa bergantung dan bertahan kepada Yesus Kristus.
“Ada banyak yang dapat kita pelajari dari saudara-saudara kita yang teraniaya dan saudara, tapi mungkin pelajaran terbesar adalah bagaimana untuk mengasihi musuh kita tanpa rasa takut,” kata Curry mengulangi ucapan Usman. (christianpost.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...