Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:33 WIB | Jumat, 16 Oktober 2015

Kroasia Izinkan Penggunaan Ganja untuk Keperluan Medis

Ilustrasi ganja yang dipakai sebagai pengobatan. (Foto; total-croatia-news.com)

ZAGREB, SATUHARAPAN.COM – Kroasia, memperbolehkan penjualan produk turunan ganja untuk keperluan medis mulai Kamis (15/10), menyusul kampanye yang dipicu oleh penahanan seorang penderita multiple sclerosis, penyakit yang menyerang sistem saraf pusat, karena menanam tumbuhan tersebut untuk mengurangi rasa sakitnya.

Obat-obatan yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), bahan psikoaktif utama tanaman tersebut, mulai saat ini bisa diresepkan oleh para dokter, untuk meredakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan kanker, multiple sclerosis, epilepsi dan AIDS, menurut peraturan itu.

Obat tersebut boleh diresepkan hanya untuk 30 hari, sedangkan jumlah keseluruhannya selama periode itu tidak boleh lebih dari 7,5 gram. Penggunaan ganja lainnya masih dinyatakan ilegal di bawah undang-undang Kroasia.

Masalah tersebut, mencuri perhatian publik di negara anggota Uni Eropa itu pada tahun lalu, setelah seorang pria di desa dekat Rijeka, kota utara di pantai Adriatik, ditahan karena menanam ganja di kebunnya.

Polisi, menyita sekitar 20 kilogram ganja dari rumah pengidap multiple sclerosis itu, yang mengatakan dia menggunakan tanaman tersebut, untuk membuat minyak ganja yang bisa meredakan gejala-gejala penyakitnya.

Kasusnya, mendorong sejumlah pasien dan asosiasi dokter untuk angkat suara mengenai penggunaan minyak tersebut, dan produk turunan ganja lainnya yang bisa mengobati sejumlah penyakit tertentu.

Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan membentuk komisi ahli untuk meninjau kasus tersebut. Kemudian, peraturan baru disusun atas rekomendasi dan debat publik.

Hingga saat ini, minyak ganja bisa didapatkan di pasar gelap Kroasia dengan harga sekitar 300 hingga 600 euro (sekitar Rp4,6 hingga Rp9,2 juta) untuk 10 gram.

Selain Kroasia, negara Uni Eropa lainnya yang mengizinkan penggunaan ganja untuk keperluan medis adalah Spanyol, Portugal, Republik Ceko dan Belanda.(AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home