Loading...
DUNIA
Penulis: Kartika Virgianti 15:56 WIB | Minggu, 09 Maret 2014

Kurangi Banjir di Desa Somerset, Pemerintah Inggris Tak Tanggung Keluarkan Biaya Banyak

Kurangi Banjir di Desa Somerset, Pemerintah Inggris Tak Tanggung Keluarkan Biaya Banyak
Masyarakat setempat menduga banjir diakibatkan pendangkalan sungai oleh lumpur. (Foto-foto: BBC)
Kurangi Banjir di Desa Somerset, Pemerintah Inggris Tak Tanggung Keluarkan Biaya Banyak
Grafik ini menunjukkan model komputer dampak banjir di Somerset dari tahun 2012 (kiri), dengan membandingkan yang terjadi setelah pengerukan (kanan).
Kurangi Banjir di Desa Somerset, Pemerintah Inggris Tak Tanggung Keluarkan Biaya Banyak
Pompa yang dipasang di dekat Bridgwater dapat memompa 16 ton air setiap detik untuk dibuang ke laut.

SOMERSET, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Lingkungan Hidup Inggris telah meresmikan rencana untuk membantu wilayah yang paling rawan banjir di Inggris, Somerset, pada Kamis (6/3). Rencana tersebut, akan memakan biaya puluhan juta pound.

Sebagaimana dilansir dari bbc.co.uk, rencana itu telah dijadwalkan untuk diresmikan, setelah Menteri Lingkungan Hidup, Owen Paterson mengunjungi Somerset dan meminta organisasi lokal untuk bekerja sama membuat strategi yang disepakati dalam waktu enam minggu setelah kunjungan Paterson itu.

Sejak dua bulan sebelum peresmiannya, rencana itu masih banyak perdebatan yang memicu perselisihan pendapat di kalangan pemerintah. Pasalnya biaya yang dikeluarkan itu dianggap mengkhawatirkan dari segi jumlahnya yang fantastis.

Salah satu alasan yang telah diumumkan adalah skema pembersihan sepanjang lima mil dari jalan air tempat di mana dua anak sungai saling bertemu. Model komputer dari rencana tersebut menunjukan bahwa pengerukan dapat mengurangi ketinggian banjir dan juga durasi seberapa lama banjir bisa surut.  

Banyak dari wilayah Somerset yang sampai saat ini masih tergenang banjir selama lebih dari dua bulan, di mana banyak rumah-rumah, jalan, dan pertanian yang terdampak.

Masyarakat setempat sebenarnya sudah lama meminta pengerukan itu dilakukan, karena mereka sudah mengetahui kalau banjir itu akibat sungai yang tersedimentasi dengan lumpur, sehingga mengakibatkan pendangkalan.

Puluhan Juta Euro Disiapkan

Pemerintah Inggris berjanji menyiapkan anggaran ekstra sebesar £10 juta untuk membantu, akan tetapi banyak pihak yang menduga akan ada biaya lebih besar di balik itu. Salah satu biaya yang telah terhitung adalah £4,1 juta untuk operasional pengerukan sepanjang Sungai Parret dan Sungai Tone.

Langkah selanjutnya, seperti yang diharapkan masyarakat, akan ada pemasangan pompa yang lebih besar untuk memastikan keamanan yang lebih baik terhadap desa mereka. Selain itu mereka juga berharap rencana lama yaitu pembangunan tanggul (barrier) sebagai penahan gelombang juga nantinya bisa diimplementasikan.

Para pejabat memperkirakan rencana memasang turap di Bridgwater guna menjaga wilayah dari luapan air Sungai Parrett, senilai hampir £25 juta, namun itu perhitungan tahun 2009, dan sekarang biayanya akan lebih mahal. Sedangkan rencana untuk membangun sungai buatan, Sowy, bisa menghabiskan biaya £8-4 juta.  

Pro dan Kontra Keuntungannya  

Kepala Manajemen Risiko Banjir Kementerian Lingkungan Hidup, David Rooke memperingatkan bahwa biaya terlalu tinggi yang dikeluarkan untuk suatu desa, maka nantinya wilayah lain akan menuntut standar yang sama, padahal keuangan negara tidak mendukung untuk itu.

Sedangkan pejabat lainnya yang menyatakan pendapat pribadinya bahwa rencana pemerintah menyiapkan anggaran ekstra sebesar £10 juta harus memperkirakan keuntungannya bagi negara Inggris dalam berbagai kondisi perekonomian. Pasalnya sampai saat ini perhitungan untuk wilayah Somerset selalu saja meleset. Tetapi ia berharap rencana tersebut dapat terlaksana sesuai dengan kesepakatan, karena kesepakatan itu telah melibatkan banyak pihak.

Insinyur Utama, Andy Wallis yang telah berpengalaman memahami dampak banjir di Somerset mengatakan bahwa penelitian awal di wilayah yang sama sejak musim dingin 2012 menunjukkan bahwa pengerukan bisa memberikan banyak keuntungan.

“Seperti kita ketahui bersama, bencana sekarang jauh lebih ekstrim daripada tahun kemarin. Bencana banjir selalu menyisakan risiko, dan kita memang tidak akan bisa menghilangkan risiko itu, tetapi kita bisa mengurangi volume air yang meluap ke wilayah tersebut. Maka pengerukan memang tidak bisa menghilangkan banjir, tetapi ini bisa membuat banjir cepat surut,” kata Wallis.

Dia menambahkan, apabila ada langkah-langkah lain di luar pengerukan, baru hal itu perlu dipelajari secara lebih rinci sebelum disetujui. (bbc.co.uk)

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home