Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:54 WIB | Senin, 11 Mei 2015

Lampung Masih Kekurangan Persediaan Darah

Ilustrasi stok Darah Seorang petugas PMI menata kantung darah yang dipersiapkan sebagai stok Lebaran di ruang pendingin. (Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto).

BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM - Persediaan darah di Provinsi Lampung masih banyak mengalami kekurangan, sehingga memerlukan partisipasi relawan pendonor darah yang semakin banyak pula termasuk dari kalangan generasi muda sebagai pendonor pemula.

Wakil Ketua I Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung, IS Bunari, didampingi Ketua Forum Komunikasi Dermawan Darah (Fokuswanda) Lampung, Anton Riyadi, di Bandarlampung, Minggu (10/5), membenarkan bahwa ketersediaan darah di daerah ini khususnya di PMI masih mengalami kekurangan dalam jumlah cukup besar.

"Sebanyak 60 persen komposisi penyumbang darah sukarela, yang mendonorkan darah mereka secara rutin sebagai penopang ketersediaan darah, untuk Lampung masih kekurangan persediaan darah berkisar 40 persen dari kebutuhan darah bagi masyarakat di daerah ini," kata  dia lagi.

Bunari menegaskan, ketersediaan darah itu sangat diperlukan untuk pengobatan maupun penyelamatan jiwa manusia, sehingga diharapkan dukungan berbagai pihak khususnya para pendonor darah untuk sukarela menyediakan diri menjadi pendonor darah.

"Ini menjadi tugas PMI bersama berbagai pihak lainnya, untuk terus mendorong adanya pendonor darah sukarela, termasuk melakukan pembinaan bagi kalangan generasi muda, agar tumbuh kesadaran dan kerelaan diri menjadi pendonor darah sukarela pemula yang selanjutnya akan rutin mendonorkan darahnya," katanya.

Menurut Ketua Fokuswanda Lampung Anton Riyadi, saat ini anggota tetap forum pendonor daerah sukarela ini mencapai 200-an orang di seluruh Lampung. "Jumlah pendonor tetap ini masih sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk Lampung saat ini yang mencapai lebih dari 8 juta jiwa," kata dia.

Ia menyatakan, anggota forum ini adalah para pendonor darah sukarela yang minimal telah 75 kali mendonorkan darahnya secara rutin. "Mereka yang sudah 75 kali menjadi pendonor darah sukarela otomatis menjadi anggota Fokuswanda Lampung," katanya.

Bunari menambahkan, biasanya kebutuhan darah yang diperlukan bagi satu orang yang memerlukannya sebanyak minimal 10 kantong (satu kantong sekitar 350 cc darah), sehingga memerlukan donor darah dari sedikitnya 10 orang dengan setiap pendonor hanya mendapatkan satu kantong darah.

"Persediaan darah yang ada, selalu terpakai dan kejar mengejar dengan kebutuhan darah yang selalu diperlukan masyarakat Lampung setiap saat," katanya lagi.

Ia mengakui, PMI setempat kerap `kerepotan` melayani permintaan darah yang terus meningkat, sementara persediaan darah dari pendonor sukarela tidak mencukupi dibandingkan kebutuhan yang diperlukan.

Karena itu, PMI Lampung bersama Fokuswanda mengimbau semua pihak baik melalui institusi masing-masing maupun secara individu untuk tergerak dan bersedia menjadi pendonor darah sukarela, sehingga dapat membantu menambah persediaan darah yang dibutuhkan warga Lampung.

"Kita semua akan merasakan betapa sangat berharga darah dari pendonor itu, ketika kita atau keluarga kita memerlukannya pada saat itu juga," katanya mengingatkan lagi betapa besar peran pendonor darah itu bagi orang lain.

Karena itu, dia berharap pula kalangan generasi muda, termasuk para pelajar dan mahasiswa yang sudah memenuhi syarat menjadi pendonor dapat segera memberanikan diri dan mengajukan kerelaan menjadi pendonor pemula.

"Berdonor darah itu adalah perbuatan sangat mulia dan sangat besar manfaatnya bagi orang lain maupun diri kita sendiri, sehingga tubuh kita menjadi semakin sehat dan merupakan perbuatan yang pahalanya sangat besar karena telah berbuat baik untuk menolong sesama manusia. Menjadi pendonor berarti menyumbangkan anugerah Tuhan pada diri kita kepada orang lain untuk menyelamatkan jiwa mereka," kata IS Bunari lagi.

Ketua Fokuswanda Lampung Anton Riyadi menegaskan, tidak perlu takut menjadi pendonor darah sukarela, karena tidak akan menyakitkan atau tertulari penyakit, tapi justru akan makin menyehatkan dan memberi arti yang sangat besar bagi penyelamatan nyawa orang lain. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home