Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 16:20 WIB | Selasa, 29 Desember 2015

Laporan RSF 2015 : 110 Wartawan Tewas Dibunuh

Redaksi harian Cumhuriyet Turki menggeklar rapat redaksi di depan penjara, karena pemimpin redaksinya dipenjara karena menyiarkan berita yang menunjukkan militer Turki membantu pemberontak Suriah. (Foto: dari Hurriyet Daily News)

SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 110 wartawan dibunuh di seluruh dunia pada tahun 2015, menurut laporan Reporters Without Borders (RSF) yang dikeluarkan hari Selasa (29/12). Sebagian meninggal di zona perang, namun sebagian besar justru di negara yang tidak berperang.

Sebanyak 47 wartawan tewas dalam tugas tahun ini, kata laporan tahunan itu. Irak dan Suriah adalah tempat yang dilanda perang dan paling berbahaya bagi wartawan, di mana masing-masing  11 dan 10 wartawan meninggal. Pada urutan berikutnya adalah Prancis, di mana delapan wartawan tewas dalam serangan teroris kelompok jihas terhadap kantor sebuah majalah satir.
 
Menurut RSF, 43 jurnalis di seluruh dunia meninggal dalam keadaan yang tidak jelas, sementara 27 wartawan non-profesional (jurnalis warga) dan tujuh pekerja media lainnya juga tewas.
 
Korban meninggal "terutama disebabkan kekerasan yang disengaja terhadap wartawan" dan menunjukkan kegagalan inisiatif untuk melindungi personel media, kata laporan itu. RSF menyerukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan.

Secara khusus, laporan itu menjelaskan meningkatnya peran "kelompok non-negara," terutama jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), dan kelompok ekstremis lainnya, yang melakukan kekejaman terhadap jurnalis.
 
Pada tahun 2014, kata laporan itu, dua pertiga dari wartawan yang tewas berada di zona perang. Tapi pada tahun 2015, keadaannya terbalik dengan dua pertiga wartawan tewas di negara-negara 'damai'.

"Kelompok-kelompok non-negara melakukan kekejaman mentargetkan (wartawan), sementara terlalu banyak pemerintah tidak memenuhi kewajiban mereka terhadap hukum internasional," kata Sekjen RSF, Christophe Deloire.
 
Sebanyak  787 wartawan dibunuh, dan mereka sengaja ditargetkan atau terbunuh ketika melakukan pekerjaan jurnalistik sejak tahun 2005, kata organisasi yang berbasis di Paris itu.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa 54 wartawan disandera pada akhir 2015, 26 dari mereka di Suriah. Sementara itu, 153 wartawan yang berada di penjara, 23 dari mereka di Tiongkok dan 22 di Mesir.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home