Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 13:32 WIB | Jumat, 03 Januari 2014

Larangan Bawa Kendaraan Pribadi, Banyak PNS Diantar

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo keluarkan Ingub larang PNS bawa kendaraan pribadi sebulan sekali. (Foto: Kartika V.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Larangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bagi pegawai negeri sipil (PNS) untuk  membawa kendaraan pribadi, membawa dampak banyak PNS ke kantor dengan diantar kendaraan pribadi. Sopir taksi sampai tukang ojek banyak pun meraup keuntungan, karena cukup banyak PNS yang menggunakan alternatif angkutan individu tersebut.

Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 150 Tahun 2013 tentang pelarangan penggunaan kendaraan umum bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, diberlakukan pada hari Jumat pertama setiap bulan. Jumat (3/1) ini merupakan Jumat pertama dari bulan Januari.

Gubernur sendiri sebelumnya menginstruksikan PNS untuk menggunakan sepeda seperti ia lakukan atau naik transportasi massal. Namun, dalam pelaksanaannya, banyak yang tadinya naik mobil atau motor justru naik angkutan individu seperti taksi atau ojek.

Jokowi menanggapi kenyataan itu sebagai masih dalam tahap transisi, karena tidak semua PNS terbiasa naik angkutan massal. Ia juga mengakui, peraturan itu tidak ada sanksinya. Ia hanya mengharapkan kesadaran tiap-tiap PNS untuk melaksanakannya. Sebab itu Jokowi hanya memaklumi saja perilaku PNS itu.

“Ini baru transisi, baru awal, masih ada yang malas. Di Singapura mendorong orang dari mobil pribadi masuk ke transportasi massal butuh tujuh tahun. Ini baru sehari sudah ditanya yang aneh-aneh,” kata Jokowi di Balai Kota, Jumat pagi. 

“Sekarang sebulan sekali, nanti setelah tiga bulan jadi seminggu sekali. Kalau memang baik, setiap hari bisa saja, kenapa enggak? Tapi dengan catatan fasilitas transportasi kita sudah siap. Ini transisi menuju ke sana, kita harus memberi contoh bukan hanya perintah,” ia menjelaskan.

Jokowi belum bisa memastikan masa transisi itu membutuhkan waktu berapa tahun. Namun, yang pasti, jika masyarakat Jakarta mendukung, ia optimistis dalam waktu setahun atau dua tahun bisa rampung.

Ketika ditanya mengenai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang masih menggunakan mobil, ia menanggapi singkat, “Karena dia ada keperluan lain, waktu mepet, jadi ya tidak mungkin (menggunakan kendaraan umum, Red).”

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home