Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:25 WIB | Rabu, 21 Mei 2014

Linda dan Febe Berharap Indonesia Tidak Ketemu Tiongkok

Linda dan Febe Berharap Indonesia Tidak Ketemu Tiongkok
Maria Febe Kusumastuti, saat menghadapi SIngapura, Selasa (20/5). (Foto-foto: Humas PBSI).
Linda dan Febe Berharap Indonesia Tidak Ketemu Tiongkok
Linda Wenifanetri saat menghadapi Australia, Minggu (18/5).

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Dua andalan tunggal putri Indonesia, Maria Febe Kusumastuti dan Linda Wenifanetri berharap Indonesia tidak berjumpa Tiongkok di perempat final. Pernyataan ini mereka kemukakan seusai berlaga pada partai terakhir penyisihan Grup X Piala Uber 2014, pada Rabu (21/5) sore WIB di Stadion Siri Fort Complex, New Delhi.

“Walaupun bukan juara grup, tapi kami tetap menyimpan harapan di perempat final, asalkan jangan bertemu tim Tiongkok,” kata Febe. 

Febe menyatakan pada setiap pertandingan dia selalu fokus kepada lawan masing-masing, pebulu tangkis kelahiran 1989 ini melihat Bae Yon Ju sebagai lawan tangguh sekaligus misterius, karena sejauh ini Febe penasaran belum dapat mengalahkan pebulu tangkis Korea Selatan tersebut.

“Tiongkok cukup kuat, kami berusaha yang terbaik,” kata Linda.

Pada partai terakhir penyisihan Grup X Piala Uber 2014, Indonesia takluk 1-4 atas Negeri Ginseng. Febe dan Linda termasuk pebulu tangkis yang gagal menuai kemenangan, karena hanya Adrianti Firdasari yang mendulang poin bagi para srikandi bulu tangkis Indonesia.

“Saya tidak terbebani turun di partai penentu, karena kami tugasnya fokus di pertandingan masing-masing. Kalau dipikirin semua, bebannya berat,” lanjut gadis kelahiran Boyolali ini.

Poin kemenangan diraih Bae Yeon Ju yang menundukkan Maria Febe Kusumastuti, 21-13, 21-10. Sebelumnya, Linda Wenifanetri yang turun di partai pertama juga harus mengakui keunggulan tunggal putri Korea, Sung Ji Hyun, 12-21, 18-21.

Febe mengungkapkan seusai pertandingan sulit menebak gaya permainan Bae, walau sempat unggul tetapi Febe takluk.

“Pukulan Bae dari dulu susah ditebak, mau memberi pukulan lob atau chop, tidak bisa dibaca. Saya sudah mencoba berbagai pola main, tapi cuma berhasil sampai poin 11, setelahnya mati-mati sendiri,” lanjut Febe.

Sementara Linda mengatakan dia tidak tenang pada awal pertandingan, dan sejak set pertama sudah terkunci Sung Ji Hyun. “Sung cepat sekali mengubah tempo permainan, dan saya terlambat beradaptasi dengan perubahan ini,” kata Linda. (Humas PBSI)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home