Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 16:38 WIB | Sabtu, 26 September 2015

Luhut Panjaitan Buka Pertemuan Pengusaha Tionghoa Sedunia

Menkopolhukam, Luhut Panjaitan (Foto: Elvis Sendouw)

NUSA DUA, SATUHARAPAN.COM -NUSA DUA, SATUHARAPAN.COM - Pengusaha Tionghoa dari seluruh dunia berkumpul di Bali untuk pertama kalinya pada 26 hingga 28 September. Mereka datang untuk even dua tahunan, World Chinese Entrepreneurs Conference (WCEC), yang sudah berlangsung sejak 1991. Kali ini yang ke-13, dilangsungkan di Indonesia dan inilah untuk pertama kalinya diselenggarakan di Bali.

Kantor berita Antara melaporkan, pengusaha Tionghoa dari 30 negara datang ke acara ini, yang juga dihadiri perwakilan pemerintah Tiongkok. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, membuka pertemuan tersebut mewakili Presiden Joko Widodo. Pembukaan dari Luhut didahului dengan presentasi peluang investasi di Indonesia dari berbagai sektor di antaranya kelistrikan dan infrastruktur tol laut.

Selain Luhut, tampak hadir presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri bersama dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Di antaranya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Pol Budi Waseso.

Menurut straitstimes.com, 800 pengusaha dari 30 negara dan 75 kota hadir pada acara ini. Pertemuan itu dilangsungkan dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Tionghoa.

Menurut straitstimes.com, WCEC diorganisasikan oleh Kadin Singapura, Bangkok dan Hong Kong. Dilaksanakan sejak tahun 1991, tujuannya adalah meningkatkan pengertian dan kesepahaman antar pengusaha-pengusaha Tionghoa di seluruh dunia, membangun jejaring sesama pengusaha Tionghoa serta mendorong integrasi etnik Tionghoa ke masyarakat domestik. Dengan demikian mereka dapat memberdayakan dan berkontribusi bagi ekonomi dan pembangunan negara dimana mereka berada.
 
Di Indonesia, WCEC disponsori oeh Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit). Menurut Ketua Perpit, investor keturunan Tionghoa seluruh dunia diundang untuk berinvestasi di Indonesia, yang merupakan negara dengan potensi besar dalam jangka panjang.

"Untuk jangka panjang, Indonesia memiliki potensi besar. Ini peluang, saya sarankan kepada pengusaha Tionghoa, datanglah ke Indonesia," kata Ketua Perpit Kiki Barki dalam sambutannya pada Konferensi Pengusaha Tionghoa Dunia ke-13 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (26/9).

Selain WCEC, ada satu perhelatan pengusaha Tionghoa sedunia lainnya, yaitu World Huaqiao Huaren Businessmen and Industrialists Conference yang berlangsung pada 6 dan 7 Juli lalu. Penggunaan kata huaqiao merujuk pada pengusaha Tionghoa di luar negeri.
Lebih dari 300 pengusaha dari 79 negara berpartisipasi pada even yang dilangsungkan di Shanghai itu. Taipan tionghoa dari negara Tiongkok sebagian besar hadir.

Hanya saja even itu menjadi kontroversial ketika Perdana Menteri Tiongkok yang berbicara pada kesempatan itu mengatakan agar pengusaha Tionghoa mengutamakan kepentingan Tiongkok terlebih dahulu barulah memperjuangkan kepentingan bersama, dalam upaya menciptakan citra bisnis Tiongkok yang baru.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home