Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 07:43 WIB | Sabtu, 19 Februari 2022

Malawi Mengumumkan Wabah Polio

Imunisai polio untuk anak di Afrika. (Foto: dok. Ist)

JOHANESBURG, SATUHARAPAN.COM-Otoritas kesehatan Malawi mengumumkan wabah polio di negara itu setelah sebuah kasus terdeteksi pada seorang anak kecil di ibu kota, Lilongwe, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hari Jumat (18/2).

Ini adalah kasus pertama virus polio liar di Afrika dalam lebih dari lima tahun, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Analisis laboratorium menunjukkan strain yang terdeteksi di Malawi terkait dengan strain yang telah beredar di Pakistan, yang masih endemik.

“Sebagai kasus impor dari Pakistan, deteksi ini tidak memengaruhi status sertifikasi bebas virus polio liar di kawasan Afrika,” kata WHO dikutip Reuters, seraya menambahkan pihaknya mengambil tindakan mendesak untuk mencegah penyebaran polio.

“Berkat pengawasan polio tingkat tinggi di benua itu dan kapasitas untuk mendeteksi virus dengan cepat, kami dapat dengan cepat meluncurkan respons cepat dan melindungi anak-anak dari dampak melemahkan oleh penyakit ini,” kata direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti.

WHO pada Agustus 2020 memberikan sertifikasi bebas polio kepada benua Afrika. Kasus polio terakhir di benua ini tercatat muncul di timur laut Nigeria sekitar empat tahun yang lalu.

"Berkat upaya tanpa henti dari pemerintah, donor, petugas kesehatan yang ada di garis depan, dan berbagai komunitas, hingga 1,8 juta anak telah diselamatkan dari kelumpuhan seumur hidup," ungkap WHO ketika itu.

Polio di Indonesia

Menurut informasi dari kementerian Kesehatan di Indonesia, setelah dilaksanakan PIN (Program imunisasi Nasional) Polio tiga tahun berturut-turut pada tahun 1995, 1996 dan 1997, virus polio liar asli Indonesia (indigenous) sudah tidak ditemukan lagi sejak tahun 1996.

Namun pada tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kasus polio tersebut berkembang menjadi KLB yang menyerang 305 orang dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006.

KLB ini tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Selain itu juga ditemukan 46 kasus Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) yaitu kasus Polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin, yang terjadi apabila banyak anak yang tidak di imunisasi, di mana 45 kasus di antaranya terjadi di semua kabupaten di Pulau Madura dan satu kasus terjadi di Probolinggo, Jawa Timur.

Setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali Sub-PIN, KLB dapat ditanggulangi sepenuhnya.

Kasus Virus Polio Liar (VPL) terakhir yang mengalami kelumpuhan ditemukan pada tanggal 20 Februari 2006 di Aceh. Sejak saat itu hingga sekarang tidak pernah lagi ditemukan kasus Polio di Indonesia.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home