Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 01:01 WIB | Rabu, 21 Desember 2016

Mamah Tau Sendiri

Selamat Hari Ibu!
Mamah Dedeh (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Mamah tau sendiri!” adalah kalimat trademark milik Ustadzah Dedeh Rosidah atau akrab dikenal dengan Mamah Dedeh. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa Si Mamah benar-benar tahu pasti apa yang terjadi, tahu benar apa yang diucapkan, tahu persis apa yang dipikirkan. Si Mamah menguasai topik sekaligus keadaan.

Bagi orang yang mendengarnya, barangkali ucapan Mamah terdengar sok tahu atau sombong. Tetapi, harus kita akui, Mamah kita sendiri pun selalu tau sendiri. Tanpa ada yang bercerita, dia tahu anaknya sedang sakit di perantauan. Tanpa ada yang melaporkan, dia tahu suaminya berselingkuh. Kan sudah dibilang, mamah tau sendiri!

Mamah selalu tau karena instingnya tajam. Mamah selalu tau karena perjalanan hidupnya panjang. Mamah telah pergi ke berbagai tempat, Mamah pernah berada pada berbagai keadaan, jadi Mamah selalu tau sendiri.

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah.

Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas… Ibu… Ibu…

Gambaran peristiwa yang dilalui seorang Mamah benar-benar panjang. Jangan remehkan ribuan kilo itu. Ya bukan secara harfiah berjalan menapaki jalan beraspal, berbatu, berlumpur. Mamah berjalan melintasi masa-masa pelik demi anaknya. Perjalanan ribuan kilo itulah yang mematangkan emosinya, menajamkan intuisinya. Itu yang menjadikan Mamah tau sendiri.

Hari ibu yang jatuh pada 22 Desember adalah hari yang didedikasikan untuk memahkotai setiap Mamah dengan keanggunan, kehormatan, dan kebanggaan. Peringatan hari ibu lebih daripada membiarkan Mamah istirahat dari agenda rutin beres-beres rumah atau menghadiahi Mamah dengan bingkisan kado. Sebenarnya, Mamah tidak butuh itu.

Energi bagi mamah adalah hati anak-anaknya. Andaikata kita merantau, maka hadiah terbaik adalah kepulangan kita untuk Mamah. Andaikata kita telah dewasa, maka hadiah terbaik adalah kepercayaan kita untuk Mamah.

Dalam ajaran Islam, ada pertanyaan yang diajukan sahabat Nabi Muhammad SAW: ”Ya Rasul, siapakah orang yang harus aku hormati di dunia ini?” Dan jawaban yang diberikan adalah: ”Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu.”

Kalau bukan karena Mamah adalah makhluk istimewa, tak mungkin Mamah ditaruh di tempat terhormat.Kalau bukan karena Mamah adalah pribadi yang tau sendiri, tak mungkin pula surga ditaruh di telapak kakinya.

Selamat Hari Ibu untuk semua Mamah, Mami, emak, Bunda, Ibu, Mamak, Simbok di mana tempat.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home