Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 09:58 WIB | Senin, 17 Maret 2014

Masa Kampanye, Rupiah IHSG Dibuka Naik

Ilustrasi. (Foto: Antara)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (17/3) dibuka menguat 8,72 poin atau 0,18 persen menjadi 4.887,36. Nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat menjadi Rp11.259 per dolar AS.

Kenaikan IHSG ini di tengah mayoritas bursa saham Asia yang terkoreksi, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,26 poin (0,27 persen) ke level 832,93.

"Indeks BEI dibuka menguat pada awal pekan ini namun cenderung terbatas karena sentimen bursa saham Asia cenderung kurang mendukung," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Menurut dia, jika kondisi eksternal itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk ambil untung maka indeks BEI akan terkoreksi, dengan demikian eforia politik yang sempat menjadi salah satu penopang IHSG pada akhir pekan lalu (14/3) bersifat jangka pendek.

"Meski ada harapan penguatan lanjutan, namun dengan penguatan yang terjadi secara signifikan di akhir pekan kemarin akan membuat rawan ambil untung," katanya.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar patut tetap waspada, kinerja dan valuasi secara fundamental emiten agar tetap diperhatikan dalam melakukan akumulasi saham.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan bahwa pergerakan IHSG dalam pekan ini akan dipengaruhi oleh faktor yang muncul baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Dipekirakan sentimen eksternal lebih mendominasi dibandingkan dari dalam negeri. Namun, sentimen internal dapat mengurangi tekanan dari faktor eksternal," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah dan BI optimistis Indonesia mampu menekan defisit transaksi berjalan, meski lembaga pemeringkat Fitch Ratings memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia pada tahun ini sebesar 3,1 persen.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen mampu menekan defisit transaksi berjalan tahun ini sebesar 2,5 persen dari PDB, mengingat sejumlah indikator ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan serta stabilitas seperti inflasi, neraca perdagangan, pertumbuhan ekonomi, dan indikator pasar modal," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 36,11 poin (0,17 persen) ke level 21.503,38, indeks Nikkei turun 29,14 poin (0,20 persen) ke level 14.299,68 dan Straits Times menguat 1,98 poin (0,07 persen) ke posisi 3.076,40.

Rupiah Senin Pagi Menguat Menjadi Rp11.259

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi menguat menjadi Rp11.259 per dolar AS.

"Secara perlahan rupiah bergerak menguat, tampaknya eforia politik di dalam negeri yang diperkirakan lancar menjadi sentimen positif di pasar uang dalam negeri," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen dinilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih dipacu, terutama dari sisi penyaluran kredit di mana sebelumnya sempat terjadi perlambatan pertumbuhan.

Meski demikian, lanjut dia, pasar valuta asing di negara berkembang, termasuk Indonesia tetap diliputi kekhawatiran dari eksternal terutama menjelang penyelenggaraan referendum di Crimea.

"Dengan meningkatnya kembali kecemasan tersebut pelaku pasar uang bisa memilih untuk `switching` ke aset-aset valas lainnya yang dinilai `save heaven`, di antaranya dolar AS dan yen," katanya.

Terkait dengan sentimen politik di dalam negeri, Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova memperkirakan bahwa hanya bersifat jangka pendek.

"Diperkirakan hanya sampai pemilu selesai dilaksanakan, setelah itu pasar akan kembali mencermati fundamental ekonomi dan faktor lainnya," katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home