Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Setyomurti 01:00 WIB | Kamis, 12 Februari 2015

Masih tentang Korupsi

Dalam sejarah dunia, betapa sering kita mendapati kekuasaan yang disalahgunakan untuk menguasai pihak lain, menjatuhkan, merendahkan, memasang perangkap demi menjadi besar untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Kepada sahabat yang baru saja diangkat menjadi pimpinan sebuah  rumah sakit,  ia memberikan hadiah  sebuah tulisan ”Power Tends to Corrupt”. Hadiah yang  tentu mengejutkan bagi yang menerima. Bukan karena iri, atau karena menuduh bahwa sebentar lagi sahabatnya pasti akan melakukan korupsi. Tetapi, dibalik tulisan dalam hadiah itu, ia ingin memberikan peringatan kepada sahabatnya agar dapat bersikap dan berjalan lurus dalam kepemimpinannya yang baru sebagai  direktur rumah sakit.

”Kekuasaan  Cenderung Korup”—suatu ungkapan yang terkenal. Dan Korupsi  tentu tidak  hanya dimengerti dalam bentuk uang atau benda. Penyalahgunaan kekuasaan untuk berbagai hal yang merugikan pihak lain adalah juga bentuk-bentuk korupsi. Dalam sejarah dunia, betapa sering kita mendapati kekuasaan yang disalahgunakan untuk menguasai pihak lain, menjatuhkan, merendahkan, memasang perangkap demi menjadi besar untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Sesungguhnya, kita semua mempunyai peran sebagai pemimpin dalam komunitas masing-masing. Kita mempunyai ”kekuasaaan” atas orang lain. Bisa dalam komunitas  kecil pertemanan, dalam komunitas RT/RW, di kantor, dalam keluarga hingga komunitas yang lebih besar. Akhir-akhir ini kita sering mendengar pelajar yang lebih  kuat  merundung (membully)  temannya, orangtua  mengeksploitasi anaknya, majikan  melecehkan bawahannya, dan masih banyak lagi.

Fenomena sosial politik di Indonesia saat ini—dibaca jelas oleh masyarakat luas sebagai  sikap dan tindakan penguasa yang  jor-joran—menampakkan kekuasaannya untuk mengalahkan dan  mengatasi pihak lain. Hingga muncul ungkapan ”Cicak Versus Buaya”.

Dan di tengah situasi panas konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan POLRI, Presiden Jokowi mencoba mengingatkan pada akun Facebooknya sebuah ungkapan Jawa: Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti ’kejahatan sebesar apa pun, pada akhirnya akan kalah oleh kebaikan atau kelembutan hati’.

Cooling down! Kekuasaan apa pun memang harus dijalankan dengan kerendahan hati, supaya dapat melayani.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home