Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 14:06 WIB | Selasa, 19 Mei 2015

Maxim Nobatkan Taylor Swift sebagai Perempuan Paling Berbakat

Taylor Swift menyapu delapan penghargaan di Billboard Music Award pekan lalu. (Foto: thetrendingreport.com)

SATUHARAPAN.COM - Kurang dari 24 jam setelah prestasinya yang luar biasa meraup delapan penghargaan di ajang Billboard Music Awards pada akhir pekan lalu, Taylor Swift mendapatkan kehormatan lain. Majalah Maxim menobatkannya sebagai orang  nomor satu di Hot 100, daftar tahunan orang-orang yang dianggap paling berpengaruh, seperti dilaporkan Senin (18/5).

Bintang berusia 25 tahun yang albumnya, 1989, saat ini telah tercatat terjual lebih dari 4,6 juta kopi hanya dalam waktu enam bulan sejak dirilis Oktober 2014, berada di puncak daftar aktris, penyanyi, dan model paling berpengaruh. Dalam pengantar wawancara  di maxim.com, ia disebutkan sebagai “the most talented woman alive”.

Dalam wawancara dengan Maxim itu, Swift mengatakan, "Ini suatu kehormatan yang luar biasa. Tahun ini menjadi tahun paling menyenangkan dalam hidup saya sejauh ini. Membuat album persis seperti  saya inginkan, meluncurkannya seperti saya impikan. Setiap keinginan dan ide-ide yang muncul mendatangkan hasil. "

Pada acara Billboard Music Award yang berlangsung Minggu (17/5) malam itu, Swift berkesempatan memutar video musik untuk single keempat 1989, Bad Blood, yang menampilkan bintang-bintang perempuan karibnya, ditambah Kendrick Lamar.  "Saya bangga akan video itu, juga bangga dengan pertunjukan keliling saya. Rasanya bangga melihat semua ini terjadi, terasa seperti sebuah perayaan yang indah dari tahun perjalanan kehidupan saya yang paling baik. "

Swift juga mengungkapkan pendapatnya tentang feminisme, subjek yang bekalangan acap ia suarakan dengan lantang, seiring perjalanannya menuju kedewasaan. Ia sangat maklum jika orang meragukan kepeduliannya soal feminisme, “Itu karena orang masih melihat saya sebagai seorang anak. Namun, kini saya adalah seorang wanita. "

Dan, dalam perjalanan menuju kedewasaan itu pula Swift berupaya memahami suatu kenyataan tentang perbedaan persepsi antara pria dan wanita dalam kehidupan bermusik. "Dianggap sebagai suatu keberanian jika seorang pria menulis tentang perasaannya dari situasi paling rentan, namun celakanya jika seorang wanita melakukan hal sama justru dianggap cengeng dan lebay," katanya, seperti dikutip contactmusic.com.

"Perbedaan persepsi seperti itu sudah mendarah daging,” ujar Swift, sambil menambahkan, baginya  feminisme adalah gerakan kesetaraan. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home