Loading...
INSPIRASI
Penulis: Sabar Subekti 10:41 WIB | Selasa, 16 April 2013

Memberi dan Diberi

Ada sekelompok orang yang sederhana dan berkumpul untuk merayakan kebersamaan. Mereka berpikir bahwa pertemuan itu sebaiknya menjadi pesta yang menyenangkan dan meriah. Tanpa diminta, masing-masih menyiapkan makanan dan minuman yang sederhana, dan mereka olah seenak mungkin yang mereka mampu lakukan, meskipun dari bahan sederhana yang mereka miliki. “Saya ingin orang-orang menikmati masakah terbaik saya.” begitu pikiran mereka.

Pertemuan pun berlangsung. Masing-masing menyajikan apa yang mereka bawa. Makanan terbaik yang bisa mereka sajikan dengan ketulusan. Dan pertemuan berlangsung menjadi pesta yang meriah. Setiap orang bisa menikmati hidangan yang ada. Bahkan mereka pulang dengan membawa sisa makanan itu untuk keluarga mereka. “Ini kue dari si Anu. Kue terenak yang dia buat,” kata salah satu orang kepada keluarganya sepulang dari pertemuan.

Di tempat lain ada sekelompok orang yang secara ekonomi berada juga ingin berkumpul. Mereka menyebutkan bahwa mereka rindu pada kebersamaan. Mereka berpikir bahwa pertemuan itu akan menjadi pesta, karena yang berkumpul orang-orang berada. Masing-masing berpikir akan mendapatkan dan menikmati hidangan yang terbaik yang dibawa orang lain.

Pada hari pertemuan, semua orang berkumpul, tetapi tak satu pun hidangan tersaji. Semua berpikir akan mendapatkan, dan tidak ada yang berpikir untuk memberi, sekalipun mereka cukup berada. Pertemuan menjadi dingin, tak ada perayaan. Sepulang dari pertemuan tak ada yang bisa bercerita tentang kegembiraan pada keluarga di rumah, melainkan kekecewaan.

Dalam kesederhanaan sekalipun, semangat memberi yang terbaik yang menciptakan relasi yang indah. Kebersamaan dengan saling memberi akan menjadikan pertemuan sederhana menjadi pesta. Kehidupan yang saling memberi hal terbaik adalah pesta sepanjang masa.

Sebaliknya, dalam kelimpahan sekalipun, semangat ingin mendapatkan untuk diri sendiri akan menciptakan relasi yang saling menuntut akan menjadikan perjumpaan terasa dingin, kecewa, bahkan konflik.

Jadi, mari kita rayakan kehidupan dan kebersamaan ini dengan semangat memberi, sekecil apapun pemberian itu. Dan yang terbaik, sesederhanan apapun yang ada pada kita. Dan kebersamaan akan menjadi kehidupan yang penuh pesra, kemeriahan dan kegembiraan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home