Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:05 WIB | Kamis, 15 September 2016

Menag Ajak Muslim Indonesia Lawan Islamophobia

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Dok.satuharapan.com)

MINA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat Islam Indonesia, termasuk jemaah hajinya, berdiri di garda depan melawan Islamophobia dengan menunjukkan citra Islam sebagai agama yang cinta damai.

“PR (pekerjaan rumah) terbesar umat Islam dunia, termasuk Indonesia yang harus berdiri di depan adalah bagaimana memberikan gambaran bahwa Islam itu damai, Islam itu mendorong kepada kerukunan dan seterusnya,” kata Menag di Kawasan Jamarat, Mina, hari Rabu (14/9).

Ia mengakui bahwa ada pihak-pihak yang melihat Islam dengan cara yang tidak sepenuhnya benar sehingga menimbulkan Islamophobia, karena itu umat Islam harus mawas diri dan melakukan refleksi diri.

“Maka yang dituntut dari kita umat Islam adalah bagaimana memberikan penjelasan dan citra yang baik dengan contoh yang baik. Bukan sebaliknya, menggambarkan Islam sebagai sesuatu yang menakutkan," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Ia juga meminta pihak luar agar melihat Islam secara komprehensif. “Jangan melihat satu dua kasus lalu digeneralisir seakan begitulah Islam secara keseluruhan,” kata dia.

Setelah dalam beberapa bulan terakhir isu Islamophobia kembali bergema di negara-negara Barat dengan aliran migran ke Eropa, insiden penyerangan di Prancis, konflik tak berujung di Suriah dan Yaman serta pernyataan salah satu kandidat Presiden AS. 

Setelah tahun lalu penyelenggaraan ibadah haji menjadi sorotan dunia terkait ketidakterbukaan Pemerintah Arab Saudi pada dua insiden besar yang merenggut nyawa ratusan jamaah, pelaksanaan ibadah haji kali ini dilakukan dalam bayang keterlibatan Arab Saudi di Yaman dan perseteruannya dengan Iran.

Namun, hingga berakhirnya puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, Pemerintah Indonesia memberikan catatan yang positif.

Tidak terdapat kendala yang cukup berarti yang memerlukan penanganan khusus.

Menag bahkan menyebutkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini terbilang lancar.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz saat pertemuan dengan para pemimpin haji atau Amirul haj di Istana Negara.

Sebagaimana dikutip dari keterangan yang dikeluarkan Kementerian Agama RI, Raja Salman menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah mencurahkan segala daya dan upaya untuk terciptanya keamanan dan kenyamanan pelaksanaan ibadah haji sehingga dapat berlangsung aman dan tertib.

Ia menolak keras upaya yang menjadikan ibadah haji sebagai isu politik atau persoalan mazhab, karena ibadah haji diperuntukan kepada semua umat Islam tanpa ada diskriminasi atas dasar apapun.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak negara-negara Muslim untuk bersatu menolak radikalisme dan ekstrimisme karena menurutnya, kedua hal itu merupakan paham yang tercela, baik secara syariat maupun logika.

Jika telah merasuk dalam diri umat Islam, lanjutnya, maka paham itu akan menghancurkan kemuliaan dan masa depan umat Islam di mata dunia internasional.

“Tidak ada jalan lain untuk keluar dari kubangan persoalan ini, kecuali dengan kembali kepada spirit ajaran Islam dan memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam," katanya.

Dalam pertemuan itu ia mengaku prihatin dengan konflik, perpecahan, dan peperangan yang terjadi di negara-negara Islam. Padahal Islam adalah agama perdamaian dan keadilan yang menjunjung tinggi persaudaraan, kasih sayang, dan kebajikan.

Untuk itu, Raja menyeru pimpinan umat Islam untuk merapatkan barisan demi terciptanya persatuan, serta mencari solusi bersama atas konflik berkepanjangan di antara umat Islam.

“Pemerintah Saudi sangat menaruh perhatian dengan segala upayanya untuk terciptanya kedamaian dan kebaikan bagi negara-negara Islam dan dunai secara keseluruhan," katanya.                         

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home