Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 18:46 WIB | Kamis, 10 Desember 2015

Menag: Buktikan pada Dunia, Kemenag Bukan Pasar

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. (Foto: Dok.satuharapan.com)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menantang aparatur Kemenag Provinsi Jatim untuk membuktikan bahwa Kementerian yang bermoto Ikhlas Beramal itu  “bukan pasar” sebagaimana yang pernah dikiaskan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Menag mengaku, ketika dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dijadikan Menteri Agama pada akhir Mei 2014,  yang terngiang dalam benaknya saat itu adalah sosok Gus Dur yang ingin membubarkan Depag (Kemenag, Red). Terlintas dalam ingatan Menag, perkataan Gus Dur bahwa Kemenag tidak ada bedanya dengan pasar, yang tidak ada hanya agama.

“Saya amat bersyukur atas pernyataan Gus Dur tersebut. Kewajiban saya adalah membuktikan kepada Bangsa Indonesia bahkan dunia, bahwa pernyataan itu tidak benar,” kata Menag saat menyampaikan kata sambutan di acara Pembinaan Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, di Asrama Haji, hari Kamis (10/12).

Menag menyampaikan, Kemenag dididirikan agar masyarakat tidak tercerabut jati dirinya. Sebab, Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius, nilai-nilai agama ikut serta mengatur kehidupan di tengah keragaman.

Sehubungan itu, Menag berharap seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) Kemenag dapat memberikan perubahan yang lebih baik dengan sama-sama mengimplementasikan lima nilai budaya kerja. Pertama, integritas. Seluruh ASN Kemenag harus mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga integritas dan kejujuran yang merupakan perwujudan bahwa yang dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan, selaras dengan kenyataan.

Kedua, kata Menag, profesionalitas. “Setiap kita harus menambah dan meningkatkan kemampuannya, dan juga dituntut untuk memahami bidang tugas masing-masing. Karena kemajuan zaman semakin canggih, kemampuan juga dituntut untuk ditingkatkan,” kata Menag, seperti dikutip dari kemenag.go.id.

Ketiga, inovasi. ASN Kemenag jangan sampai terjebak dalam rutinitas. ASN Kemenag bertugas melayani masyarakat dengan segala dinamikanya yang kompleks. “Maka dari itu kita harus mengimbangi dinamika yang ada,” kata dia.

Keempat, tanggung jawab. “Kita semua harus kerja on the track. Tanggung jawab tidak hanya kepada rekan kerja. Harapannya, jangan lagi melakukan hal tidak terpuji. Sekarang dan ke depan kita harus lebih bertanggung jawab,” katanya.

Kelima, keteladanan. Menurut Menag, ASN Kemenag harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Sebab, aparatur yang bekerja di Kemenag dipersepsikan mengerti agama sehingga sering dijadikan role model, contoh dan teladan bagi masyarakat. “Mari menjadi teladan yang baik,” kata dia.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Mahfudh Shodar, menyampaikan  tekadnya untuk menuntaskan reformasi birokrasi di Kemenag Jawa Timur. Caranya dengan menerapkan  tata kelola pemerintah yang baik, profesional, dan akuntabel, sehingga bisa menjadi contoh bagi kementerian lain.

Senada dengan itu, Kabag TU, Mustain, selaku ketua panitia, melaporkan bahwa kegiatan yang bertujuan meneguhkan reformasi birokrasi ini mengusung tema “Melalui Peningkatan Kompetensi Pejabat, Kita Ciptakan Kompetensi Manajemen SDM ASN yang profesional”. Tampak hadir dalam kegiatan ini Wagub Jatim Saifullah Yusuf.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home