Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:01 WIB | Sabtu, 10 Oktober 2015

Mendag: Indonesia Siap Gabung dengan TPP

Ilustrasi. Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong meresmikan AEC Center dengan memecahkan kendi di depan Mobile magic box di depan Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, hari Senin (28/9). (Foto: Dok. satuharapan.com/Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong pada hari Jumat (9/10)meminta dukungan luas untuk tawaran yang baru-baru ini menghampiri pemerintah Indonesia bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam Trans-Pacific Partnership (TPP) dalam waktu dua tahun.

Pria yang akrab disapa Tom ini mengatakan investor asing maupun dalam negeri akan terus berinvestasi di perekonomian terbesar di Asia Tenggara tersebut selama ada kepastian bahwa pada akhirnya Indonesia akan menjadi bagian dari perjanjian perdagangan bebas TPP dan Uni Eropa.

“Jika pemerintah dapat memberikan kepastian itu, dalam waktu dua atau tiga tahun kita akan memiliki perjanjian dengan TPP dan Eropa. Mereka akan terus berinvestasi di Indonesia,” kata Tom.

Dia kemudian menambahkan bahwa sektor pertanian, industri dan kementerian lain harus dapat mengatasi perlawanan keras dari “pihak-pihak yang berpikiran sempit” yang akan menolak liberalisasi perdagangan.

Sebanyak 12 negara yang tergabung dalam Pacific Rim awal pekan ini mencapai kesepakatan untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan paling ambisius pada masa ini.  Perjanjian ini bertujuan untuk meliberalisasi perdagangan dengan target 40 persen ekonomi dunia.

Bulan September lalu, Indonesia telah sudah memulai pembicaraan awal terkait dengan perjanjian perdagangan Uni Eropa. Pembicaraan resminya akan dimulai lagi pada Januari 2016 mendatang, kata Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.

“Perjanjian perdagangan Uni Eropa dan TPP hampir mirip. Sehingga ketika kita sudah melakukan kerja sama dengan Uni Eropa, maka untuk lanjut ke TPP kita sudah siap.”

Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia menolak bergabung dengan TPP. Tetapi kemudian Indonesia berubah sikap ketika Presiden Joko Widodo memimpin.

Masih belum jelas apakah Indonesia sudah masuk dalam keanggotaan resmi TPP.

Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada 26 Oktober 2015 mendatang dalam kunjungan pertamanya ke Washington DC, di mana dia akan membahas hubungan bisnis dan investasi.

Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia Ade Sudrajat mengatakan sektor industri membutuhkan akses perdagangan yang lebih baik ke AS dan Eropa untuk mempertahankan pangsa pasar. Hal itu harus dilakukan dalam menghadapi persaingan dari produsen tekstil Vietnam yang lebih dulu memiliki perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa dan sudah bergabung dengan TPP. (Reuters)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home