Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 09:52 WIB | Kamis, 24 November 2022

Mengapa Dampak Gempa Bumi Menjadi Begitu Merusak?

Tim penyelamat memotong semen untuk mengevakuasi jenazah korban gempa bumi dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, Selasa, 22 November 2022. Tim penyelamat pada Selasa berjuang untuk menemukan lebih banyak jenazah dari puing-puing rumah dan bangunan roboh akibat gempa bumi yang menewaskan sejumlah orang dan melukai ratusan orang di pulau utama Indonesia di Jawa. (Foto: AP/Tatan Syuflana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Gempa berkekuatan 5,6 SR menyebabkan lebih dari 270 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka saat bangunan runtuh dan penduduk yang ketakutan lari menyelamatkan diri di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11)

Jenazah terus dicari dan diangkat dari puing-puing pada hari Selasa (22/11) di kota Cianjur yang paling terpukul, kota di di provinsi terpadat di Jawa Barat. Sejumlah orang masih dinyatakan hilang.

Meskipun besarnya guncangan gempa diperkirakan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan struktur, namun para ahli mengatakan kedekatan dengan garis patahan, kedalaman pusat gempa (kedangkalan) dan infrastruktur yang tidak memadai yang tidak dapat menahan gempa semuanya berkontribusi pada besarnya kerusakan.

Berikut ulasan lebih dekat tentang gempa bumi dan beberapa alasan mengapa hal itu menyebabkan begitu banyak kehancuran:

Apakah Gempa Bumi Hari Senin itu Dianggap Kuat?

Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa pada hari Senin siang berkekuatan 5,6 skala Richter dan pada kedalaman 10 kilometer (6,2 mil).

Gempa sebesar ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur yang dibangun dengan baik. Tetapi agensi menunjukkan, “Tidak ada satu tingkat kerusakan yang akan terjadi. Itu tergantung pada variabel lain, seperti jarak dari pusat gempa, jenis tanah Anda berada, konstruksi bangunan” dan faktor lainnya.

Puluhan bangunan rusak di Indonesia, termasuk pesantren, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. Jalan dan jembatan juga rusak, dan sebagian wilayah mengalami pemadaman listrik.

Mengapa Gempa Menyebabkan Banyak Kerusakan?

Para ahli mengatakan kedekatan dengan garis patahan, kedalaman gempa dan bangunan yang tidak dibangun menggunakan metode tahan gempa merupakan faktor kehancuran.

“Meskipun gempa berukuran sedang, namun dekat dengan permukaan… dan terletak di pedalaman, dekat dengan tempat tinggal masyarakat,” kata Gayatri Marliyani, asisten profesor geologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. “Energinya masih cukup besar untuk menyebabkan guncangan signifikan yang menyebabkan kerusakan.”

Daerah yang terkena dampak paling parah dekat dengan beberapa patahan yang diketahui, kata Marliyani.

Sesar adalah tempat dengan patahan yang lama pada batuan yang membentuk permukaan bumi. Ketika gempa bumi terjadi di salah satu patahan ini, batuan di satu sisi patahan akan bergeser ke sisi lainnya. “Daerah itu mungkin memiliki patahan pedalaman paling banyak dibandingkan dengan bagian lain di Jawa,” kata Marliyani.

Dia menambahkan bahwa sementara beberapa patahan terkenal berada di daerah tersebut, ada banyak patahan aktif lainnya yang tidak dipelajari dengan baik.

Banyak bangunan di kawasan itu juga tidak dibangun dengan desain tahan gempa, yang selanjutnya berkontribusi pada kerusakan, kata Danny Hilman Natawidjaja, pakar geologi gempa di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.

"Ini membuat gempa sebesar dan sedalam ini menjadi lebih merusak," katanya.

Di Indonesia, Gempa Seperti Ini Sering Terjadi?

Indonesia berpenduduk lebih dari 270 juta orang ini sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik yang dikenal sebagai "Cincin Api". Area ini terbentang sekitar 40.000 kilometer (25.000 mil) dan merupakan tempat terjadinya sebagian besar gempa bumi di dunia.

Banyak gempa bumi di Indonesia yang kecil dan tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tapi ada juga gempa bumi yang mematikan.

Pada bulan Februari, gempa berkekuatan 6,2 SR menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 460 orang di Provinsi Sumatera Barat. Pada Januari 2021, gempa bermagnitudo 6,2 menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai hampir 6.500 orang di Provinsi Sulawesi Barat.

Gempa dan tsunami Samudra Hindia yang kuat pada tahun 2004 menewaskan 230.000 orang di belasan negara, sebagian besar di Indonesia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home