Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:56 WIB | Kamis, 02 April 2015

Menkeu Sebut Bandara Soetta Contoh Buruk Infrastruktur di RI

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberi penjelasan pada pada diskusi yang digelar PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Kompas Gramedia bertajuk “Bank Infrastruktur Perlu Atau Tidak,” yang digelar di West Ballroom, Kempinski Hotel, Jakarta, Kamis (2/4).(Foto: Prasasta )

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, sembari berseloroh, menyebut Bandara Changi, Singapura yang usianya jauh lebih tua pendiriannya daripada Bandara Soekarno Hatta tetapi kondisi infrastrukturnya lebih bagus.

“Padahal dari dulu Bandara Soetta usianya lebih muda tetapi kok kondisinya jauh lebih mengenaskan daripada Changi (Singapura),” kata Bambang saat memberi penjelasan pada diskusi yang digelar PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Kompas Gramedia bertajuk “Bank Infrastruktur Perlu Atau Tidak,” yang digelar di West Ballroom, Kempinski Hotel, Jakarta, Kamis (2/4).

Bambang membandingkan  antara Bandara Soekarno Hatta dan Changi hanya sebagai contoh betapa tidak terurusnya infrastruktur Indonesia, dan perawatan yang tidak memadai.

“Masalah infrastruktur adalah problem multidimensi, karena tidak hanya sekadar masalah finansial,” kata Bambang.

Bambang mengapresiasi bahwa dalam pemenuhan salah satu program pemerintah yang tercantum dalam Nawa Cita yakni projek infrastruktur, pemerintah mendapat dukungan dari beberpaa perusahaan seperti PT PII (Pembangunan Infrastruktur Indonesia) dan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur).

“Karena pagi ini berbicara tentang financing maka pagi ini kita membicarakan tentang bank infrastruktur, karena saya yakin pada perbankan indonesia,” kata Bambang.

Bambang menyebut bahwa bank infrastruktur bukan seperti bank umum yang menggarap dana dari nasabah, tetapi bank yang lebih dikategorikan untuk pembiayaan berbagai proyek infrastruktur.

“Kita ingin straight dan Alhamdulillah kita mendapat dukungan dari DPR, bahwa kita memliki visi yang sama dan harus ada bank pembiayaan infrastruktur,” Bambang menambahkan.  

Bambang memberi contoh di negara lain, saat ini ada beberapa institusi yang melakukan pembiayaan infrastruktur seperti Islamic Development Bank, dan Asian Development Bank.

“Sekarang kita lihat apa yang sudah dilakukan di tingkat multilateral, seperti Islamic Development Bank, dan ADB maka kita berpikir seperti bank pembangunan baru,” Bambang menambahkan.

Beberapa  waktu lalu, penasihat keuangan dari Pricewaterhouse Coopers, Julian Smith memberi arahan bahwa pemerintahan presiden Joko Widodo yang sedang giat menyusun pembangunan di sektor infrastruktur  harus membeberkan secara detil apa saja kelemahan infrastruktur yang ada dan segera dipecahkan apabila berhasil menggaet kerja sama dengan  investor baik dalam negeri maupun asing.

Bukan hanya kali ini Menkeu Bambang mengeritik buruknya infrastruktur Bandara Soetta. Desember lalu, ia menyebut Bandara Soetta tak ubahnya sepertit terminal bis. “Itu (Bandara Soekarno Hatta) nggak ada beda sama stasiun kereta dan terminal bus. Terminal 2 nggak mencerminkan sebagai terminal internasional," tegas Bambang pada pada Seminar Nasional Infrastruktur Untuk Rakyat, yang berlangsung Kamis (18/12) di UOB Plaza, Jakarta Pusat.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home