Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 22:20 WIB | Senin, 23 Desember 2013

Menpora Bertanggung Jawab Kegagalan Capai Target Medali SEA Games

Lindswell Kwok, tengah, saat meraih medali emas di SEA Games 2013 Myanmar. Cabang olahraga wushu termasuk salah satu yang mendapat emas lebih dari target. (foto: 27seagames2013.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengatakan pada Senin (23/12) di kantornya bahwa Menpora akan bertanggung jawab atas kegagalan para atlet di ajang olahraga SEA Games 2013 Myanmar.

Dalam konferensi pers tersebut Menpora didampingi Djoko Pekik Irianto, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Ketua Satlak (Satuan Pelaksana) Program Indonesia Emas (PRIMA), dan beberapa staf Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)  .

Menpora menyatakan tetap mengapresiasi para atlet Indonesia yang  meraih 65 medali emas, 84 medali perak dan 111 medali perunggu. Sementara itu juara umum diraih Thailand dengan raihan 107 emas, 94 perak dan 81 perunggu.  

“Masalah pencapaian kontingen Indonesia di SEA Games Myanmar 2013 sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, PRIMA, KONI dan KOI. Saya tidak ingin atlet disalahkan untuk hasil ini. Kemenpora bersama-sama PRIMA, KONI dan KOI akan melakukan evaluasi dan pembenahan atas pencapaian ini. Saya akui jika kita tidak berhasil memenuhi target dengan mendapatkan 120 medali emas," kata Menpora.

Menpora mengapresiasi beberapa cabang olahraga yang meraih emas lebih dari yang ditargetkan, hal ini dapat memotivasi atlet dari cabang lain.

"Angka 65 (medali emas) memang jauh dari target kita yakni 120 (medali) emas. Saya menyampaikan apresiasi kepada cabor (cabang olahraga) biliar yang ditarget satu emas ternyata melebihi target, kedua adalah catur yang ditarget 2 emas bisa menyampai 5 emas. Begitu juga dengan wushu, badminton, equestrian yang sudah memenuhi target. Hanya berhasil 13,8 persen yang melampaui target, sedangkan 16 cabor hanya 44,4 persen normatif atau mendapat medali emas hanya kurang dari target. Sementara yang gagal ada 15 cabor atau sebanyak 41 persen, yang ditargetkan emas sama sekali tidak mendapatkannya," tambahnya.

Menurut Menpora, kegagalan Indonesia dalam mencapai target salah satunya karena Myanmar mengupayakan segala cara untuk menambah cabang atau nomor olahraga tradisional.

“Para atlet sudah berjuang dengan baik. Meski mereka mendapatkan beberapa kendala seperti jadwal, kesiapan bermain, tuan rumah mengupayakan segala cara untuk mendapatkan medali, olahraga tradisional, namun para atlet sudah berjuang maksimal," lanjut Roy.

Roy Suryo mengatakan pihaknya akan melakukan restrukturisasi Satlak Prima di Kemenpora, dan pihaknya ingin semua orang bersatu demi kepentingan masa depan olahraga Indonesia.

“Kita tidak boleh terlalu lama jatuh dan harus segera bangkit. Kita akan mengembalikan cabang olimpiade di sea games berikutnya di Singapura, dan Malaysia. Sekali lagi saya tidak ingin ada yang saling menyalahkan atas kegagalan ini. Mari kita semua bersatu untuk kepentingan masa depan olahraga Indonesia," tutup Roy. (kemenpora.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home