Menpora: Memberikan Bonus Atlet Sesuai Perintah Rasulullah

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi menyebut  menepati janji  memberi bonus kepada para atlet yang menyumbang medali di SEA Games 2015 baginya layaknya melaksanakan Hadits Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam yakni  “Berikanlah pekerja upahnya sebelum keringatnya kering”.

“Kenapa saya memilih ayat tersebut, karena bertepatan dengan bulan Ramadan  saya menganggap ini momentum bahagia, karena SEA Games ini belum hilang gemanya di tengah-tengah masyarakat, oleh karena itu agar  para atlet gembira di hari raya Idul Fitri maka saya berikan sebelum hari Idul Fitri tiba,” kata Menpora saat penyerahan bonus kepada para atlet dan ofisial yang menyumbang medali bagi Indonesia pada ajang multi olah raga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games) 2015, di halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Jakarta, Kamis (9/7).

Imam menjelaskan bahwa dahulu Rasullullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan umatnya untuk menepati janji dalam perkataan yang telah diucapkan.  

“Alhamdulillah irrabbil’alamin saya bersyukur kepada Allah subha’ahan huwataa’alla karena saat ini saya berikan bonus agar atlet benar-benar senang, sehingga seluruh pajak hadiah sudah ditanggung Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olah Raga),” kata Imam.

Imam berharap di masa mendatang dengan adanya pendanaan olah raga di Indonesia tidak hanya didukung pihak swasta, akan tetapi banyak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) turut mendukung olah raga di Indonesia.

SEA Games 2015

Saat penerimaan hadiah secara simbolis diwakili atlet wushu putri Indonesia Lindswell Kwok, dan Triyaningish dari cabang olah raga atletik. Atlet peraih medali perak yang mewakili menerima medali dari Menpora Imam Nahrawi adalah  Diananda Choirunnisa.

Pada SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura mulai Jumat (5/6) sampai dengan Kamis (16/6),  kontingen Indonesia hanya menempati peringkat kelima  dengan 47 medali emas, 61 medali perak, dan 74 medali perunggu.

Editor : Eben Ezer Siadari