Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:29 WIB | Jumat, 19 Agustus 2016

Mensos Berharap e-Warung Permudah Akses Bantuan Sosial

Ilustrasi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) menerima kartu kombo dari Wakil Direktur BNI Suprajarto (kanan) dalam peluncuran layanan e-Warung menggunakan ATM BNI pada Sabtu (30/6/2016) (Foto : Antara/Ari Bowo Sucipto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa, berharap pembukaan program layanan Electronic-Warung Gotong Royong (e-Warung), mampu mempermudah akses masyarakat dalam menerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi proses penjangkauan yang bisa lebih mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat," kata Menteri Khofifah saat meluncurkan e-Warung, di Johar Baru, Jakarta, Kamis (18/8).

Kementerian Sosial RI, selaku inisiator merasa optimistis dengan program layanan tersebut karena telah melalui sejumlah perumusan dan uji coba, yang dilakukan dengan baik.

Menteri Khofifah mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta dukungan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan empat bank BUMN yakin e-Warung akan berdampak positif bagi masyarakat.

"Secara bertahap juga sudah kita uji coba, empat bank BUMN sudah saling terhubung dengan layanan ini," kata Khofifah lagi.

Selain mengandalkan jaringan yang saling terkoneksi dari BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BRI, kemudahan akses juga dapat terlihat dari lokasi e-Warung, yang sengaja ditempatkan di gang-gang atau di tengah perkampungan masyarakat.

Sebagai pilot-project, pembukaan e-Warung di Kampung Johar Baru, Jakarta Pusat itu, dinilai mampu memperluas penyaluran bantuan sosial non-tunai untuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Menteri Khofifah mengatakan, e-Warung dinilai mampu meningkatkan jumlah bantuan sosial yang disalurkan secara non-tunai.

Bantuan PKH, kata dia, memang tahun ini baru 612.000 masyarakat sasaran yang menerima secara non-tunai.

Namun, pada awal 2017, seiring dengan pemutakhiran teknologi dan perluasan infrastruktur diharapkan enam juta masyarakat penerima bantuan PKH dapat memperoleh secara non-tunai.

"Ini bagian agar amankan bansos tepat sasaran, sampai di tangan penerima. Tidak boleh lagi bansos untuk beli rokok atau barang yang bukan pokok," katanya. (Ant)

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home