Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:46 WIB | Senin, 08 Desember 2014

Mensos: Butuh Panti Rehabilitasi Aman dan Nyaman

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. ( Foto: Antara//Muhammad Adimaja)

CIPANAS, SATUHARAPAN.COM - Di Indonesia pengguna narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (napza) tercatat empat juta orang, menyasar semua umur, profesi, status sosial, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat negara.

“Saat ini, pengguna napza sangat mengkhawatirkan. Dibutuhkan lingkungan rehabilitasi, salah satunya di panti,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Yayasan Penuai di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (7/12).

Melihat perkembangan zaman dan hasil kajian, ke depan perlu dibuat panti yang nyaman dan mendorong produktivitas penghuninya.

“Lingkungan panti yang nyaman penting, dan dibutuhkan agar penghuni merasa terlindungi, terbantu, termotivasi untuk cepat sembuh,” katanya.

Panti rehabilitasi Napza yang dikelola Yayasan Penuai itu salah satu dari 41 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Di situ juga diterapkan pola therapetic community, yaitu pendekatan kelayan (individu yang mengalami masalah kehidupan dan kesejahteraan, Red) yang bisa menolong diri dalam komunitas, terutama perubahan perilaku (abstienence).

“Di Yayasan Penuai tersebut, mengatasi dua Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yaitu kelayan bekas pengguna napza dan kelayan psikotik. Jumlah penghuni rehabilitasi 67 orang, 64 laki laki dan 3 wanita,” katanya.

Di Jawa Barat terdapat 10 panti yang menjadi tempat rehabilitasi bekas pengguna napza. Namun, pada umumnya, panti hanya berkapasitas 75 sampai 100 orang.

Untuk itu, semua pihak diminta menyatakan perang stop terhadap napza. Juga, melakukan pendekatan community base, sebagai langkah penanganan dan kontrol atas pergerakan peredaran napza yang sangat masif dan sistematis.

“Penanganan melalui community base penting dilakukan, selain mencegah modus baru penggunaan napza yang dicampur minuman keras oplosan,” ujarnya. 

Bertambahnya pengguna penyalahgunaan napza, salah satunya disebabkan depresi sosial yang menghinggapi sebagian warga dan berujung pada aspek psikotik.

Perubahan kehidupan menjadi sebuah keniscayaan yang berpengaruh pada pola hidup, sikap hidup, maupun efeknya. Banyak kasus terjadi yang berhubungan dengan perubahan kehidupan, yang berujung pada perilaku penggunaan dan penyalahgunaan napza. (kemsos.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home