Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:03 WIB | Minggu, 12 April 2015

Menteri Agama Buka Sidang Sinode GBKP XXXV

Menag didaulat oleh panitia untuk mengenakan baju kebesaran Batak Karo, mulai dari kain sarung songket, selempang, sampai pada topi khas Batak. Dijelaskan oleh panitia bahwa pakaian yang dikenakan Menag menandakan kehormatan dan kemuliaan. Usai mengenakan pakaian tersebut, panitia lalu mengumumkan bahwa Menag bersedia untuk diberikan Marga Barus. (Foto: kemenag.go.id)

SIBOLANGIT, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Sidang Sinode Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) XXXV pada Sabtu (11/4). Sidang Sinode kali ini akan berlangsung dari 11 – 17 April 2015 di Retreat Center Sukamakmur, Sibolangit Sumatera Utara. 

Pembukaan Sidang Sinode ini juga dihadiri Ketum PGI Henriette Hutabarat, perwakilan Gubernur Sumut, Perwakilan dari Pangdam Bukit Barisan dan Polda Sumut, Kakanwil Kemenag Sumut, Direktur Urusan Agama Kristen Gultom, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Bupati Karo, Wakil Bupati Deli Serdang, serta sekitar 1.200 jamaah GBKP dari berbagai daerah di Indonesia.

“Gereja dan umat Kristiani, secara langsung atau tidak langsung ikut membantu pelaksanaan misi Kemenag,” kata Menag mengawali sambutannya di hadapan sekitar 1.200 hadirin. 

Menurutnya, Indonesia adalah negara terbesar ke 4 di dunia dengan kekayaan dan keragaman yang sangat besar pula seperti etnis, budaya, bahasa, dan agama. Untuk itu, Menag mengajak jemaat GBKP untuk bisa memaknai keragamam  dengan penuh kearifan.

“Keragaman sesungguhnya berkah Tuhan. Keragaman diberikan karena Tuhan menciptakan kita dengan segala keterbatasan. Dengan keragaman itu, kita yang serba kekurangan, bisa saling mengisi, melengkapi, dan menyempurnakan,” kata Menag.

Menag berharap,  Sidang Sinode tahun ini dapat merumuskan sejumkah program kegiatan ke depan dengan baik sehingga keberadaan GBKP semakin dirasakan manfaatnya, tidak hanya untuk umat Kristiani, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Moderamen GBKP, Erik J Barus, dalam sambutannya menegaskan bahwa gereja mesti misioner. Misioner bukan berarti hanya memberitakan Injil, tetapi juga mengumpulkan masyarakat untuk tugas keselamatan bagi seluruh dunia.

“Gereja ada adalah untuk orang lain,” kata Erik J Barus.

Tema Sidang Sinode kali ini adalah “Biarpun gunung-gunung  beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu. Adapun sub temanya adalah “Kasih Tuhan yang tidak berkesudahan memampukan kita untuk menyatakan kebaikan-Nya menghadapi segala realita kehidupan.”

Ketum PGI Henriette Hutabarat mengatakan bahwa tema Sidang Sinode kali ini merupakan janji Tuhan yang memberi kekuatan iman, terutama dalam menjalani kehidupan, khususnya selama lima tahun Gunung Sinabung bergoncang.

“Ingat bahwa kasih Tuhan tidak bergoncang dan terus membimbing umat,” ujarnya.

“Selamat bersidang. Selamat melanjutkan karya. Meski gunung bergoyang, Tuhan setia,” tambah dia.

Pada kesempatan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga mendapat marga Barus dari jemaat GBKP. (kemenag.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home