Loading...
INSPIRASI
Penulis: Irvin Tolanda 07:05 WIB | Kamis, 28 Juli 2016

Menyembuhkan Kemacetan

Perlunya perubahan perilaku pengendara di jalanan.
Kemacetan di Jakarta (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Ibukota, mulai dari ajakan kepada masyarakat untuk lebih memilih menggunakan  angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi, memperbanyak Bus Transjakarta dengan kualitas baik sehingga para pengguna akan merasa nyaman, membangun transportasi massal, serta yang baru saja diberlakukan adalah metode ganjil genap.

Metode ganjil genap rencananya merupakan transisi sebelum diberlakukannya jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Sebenarnya metode ini pernah digunakan Pemprov Manado pada saat pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) serta Coral Triangle Initiative (CTI) Summit 2009, dan memang berhasil mengurangi kemacetan pada saat itu.

Sering kali kita iri dengan keadaan lalu lintas di negera tetangga seperti Singapura, yang sekalipun tingkat kepadatan penduduknya tinggi, namun lalu lintasnya tetap lancar dan tertib. Hanya soalnya, kita menginginkan hasil baik, tetapi tidak mau menjalani prosesnya.

Sebagai contoh, saat pertama kali aturan larangan bagi motor untuk melintas pada ruas jalan tertentu tak sedikit orang yang mengecamnya. Alasannya, pemerintah dianggap lebih mementingkan orang kaya yaitu pengendara mobil. Begitu pula ketika aturan ganjil genap diterapkan, alih-alih mendukung, tak sedikit orang yang menentang dengan alasan tidak efektif atau menambah masalah baru.  

Apa pun usaha dan kerja keras pemerintah, jika tidak mendapatkan respons serta  dukungan dari masyarakat pengguna jalan tentu tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Lihat saja apa yang terjadi belum lama ini, demi menghindari polisi, para pengendara motor yang memasuki jalur busway nekad membongkar separator busway. Belum lagi banyaknya pelanggaran yang terjadi di traffic light, mulai dari berhenti melewati marka sampai tindakan menerobos, semua itu turut memperparah ”penyakit” macet Jakarta.

Untuk mengatasi penyakit ini perlu sekali adanya perubahan perilaku berkendara yang dilakukan bersama-sama. Dan itu dimulai dari diri sendiri. Menjadi pengendara yang beretika, serta saling menghargai antarsesama pengguna jalan, merupakan kunci utama untuk menjadikan Jakarta yang tertib. Yang paling penting: dukung pemerintah untuk mengentaskan kemacetan dari jalanan ibukota.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home