Hidup Itu Memang Indah!

SATUHARAPAN.COM – Dalam perjalanan pulang ke rumah melintasi jalan Pandu Bogor, sekali waktu saya memperlambat laju kendaraan agar bisa melirik ke kiri dan ke kanan jalan. Saya mencari kedai kopi yang tepat untuk disinggahi. Sepanjang jalan ini jika anda pernah melewatinya, memang menjadi salah satu alternatif untuk singgah di kedai kopi. Bukan kedai dengan merek terkenal, hanya merek lokal. Saya mengitari jalan Pandu bukan mencari kedai dengan rasa kopi paling enak, tetapi kedai dengan suasana paling nyaman.

Acap kali dalam kehidupan, apa yang dibutuhkan seseorang ketika membangun relasi dengan orang lain bukanlah  karena pemikirannya tajam, wawasannya yang luas meski itu semua diperlukan. Perkembangan teknologi memungkinkan manusia memperoleh informasi, ide, bahkan tuntutan apa saja melalui mesin pencari yang bernama Google. Tetapi, manusia yang sedang dibanjiri informasi ini justru sedang menggalami kekeringan relasi. Manusia yang sedang disuguhkan suasana hiruk pikuk  di dunia maya justru sedang mengalami kesunyian di dunia nyata. Rasanya apa yang paling dibutuhkan banyak orang saat ini bukanlah petuah yang bernas, melainkan senyum yang hangat. Bukan tangan yang  sigap memberikan petunjuk, melainkan terbuka lebar menyambut.

Saya memutuskan kembali singgah di kedai kopi yang beberapa waktu lalu sudah saya singgahi. Desain bangunan yang tampak seperti rumah, dilabur cat putih pada temboknya dengan warna hitam pada kusen-kusen. Bagian dalam di dominasi warna putih dengan beberapa set kursi dan meja terbuat dari kayu diatur sedemkian rupa. Suasananya tenang dan nyaman sekali.  Saya memesan satu long black coffe, meski pahit namun nikmat diseruput sambil mengamati hujan rintik-rintik dari pojok ruangan di mana saya duduk.

Ah, hidup itu memang indah!

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro