Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:59 WIB | Senin, 14 Maret 2016

Mesir Pecat Menteri karena Berkata akan Penjarakan Nabi Muhammad

Ilustrasi: Menteri Kehakiman Mesir yang dipecat, Ahmed Al Zind. (Foto: middleeastmonitor.com).

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Mesir, Sherif Ismail, memecat Menteri Kehakiman Ahmed al Zind  karena mengucapkan pernyataan tidak pantas. Ia mengatakan akan memenjarakan setiap orang termasuk Nabi Muhammad apabila melanggar hukum.

“Perdana menteri Sherif Ismail mengeluarkan dekrit  untuk menetapkan posisi Ahmed Al Zind diberhentikan resmi dari posisinya,” kata sebuah pernyataan pemerintah seperti diberitakan Guardian, hari Sabtu (12/3).

Zind mengatakan dalam wawancara dengan stasiun televisi Sada Al-Balad, seperti diberitakan Daily Mail hari Jumat (11/3), dia akan memenjarakan pelanggar hukum yang melakukan pencemaran nama baik seseorang. “Saya akan penjarakan bahkan bila dia seorang nabi sekali pun,” kata Zind.   

Namun beberapa saat setelah mengucapkan kalimat tersebut Al Zind meminta maaf. “Saya minta pengampunan dari Tuhan,” kata Al Zind.

Zind, menurut Guardian, merupakan mantan hakim pengadilan banding. Beberapa tahun lalu, Zind melancarkan kritik agar Ikhwanul Muslimin dihapus dari militer Mesir pada pertengahan tahun 2013, Zind menyebut Ikhwanul Muslimin harus dilarang di Mesir karena dicap sebagai kelompok teroris.

Dia termasuk salah satu aktivis yang  bergerak dalam Revolusi Jasmin pada 2011, kala itu revolusi mendesak  mantan Presiden Hosni Mubarak mengakhiri kekuasaan yang telah berlangsung lebih kurang 30 tahun.

Pejabat Salah Ucap

Kasus pejabat salah memberi pernyataan di depan publik tidak hanya terjadi kali ini, Mantan Menteri Kehakiman Mesir lainnya, Mahfoudz Saber pada Mei 2015 dipecat dari pemerintahan Mesir karena pemerintah menganggap Saber menimbulkan kemarahan publik, saat itu Saber mengatakan di sebuah stasiun televisi bahwa  anak seorang pemulung tidak bisa menjadi hakim.

“Hakim adalah profesi yang mulia dan memiliki status maka dari itu harus datang dari "lingkungan yang terhormat,” kata Saber seperti diberitakan BBC. (theguardian.com/bbc.com).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home