Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:38 WIB | Selasa, 31 Desember 2013

Mobil Dibakar, Ekstremis Yahudi Protes Pembebasan Tahanan Palestina

Warga Palestina mengibarkan bendera nasional mereka saat menunggu pembebasan tahanan Palestina ke Yerusalem pada 31 Desember 2013. Israel membebaskan 26 tahanan Palestina di bawah perundingan perdamaian yang ditengahi oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang kembali ke daerah tersebut untuk meningkatkan perundingan yang goyah. (Foto: AFP)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM -  Ekstremis Yahudi semalam membakar tiga mobil milik warga Arab di kota Jalzoun, Tepi Barat, kata polisi pada hari Selasa (31/12), yang tampaknya dilakukan sebagai protes terhadap pembebasan 26 tahanan Palestina oleh Israel.

Para pengacau tersebut juga menyemprot cat bertuliskan “darah akan mengalir di Yudea dan Samaria” dan “ini adalah perang” di dinding rumah terdekat, beberapa jam setelah Israel membebaskan para tahanan, ujar juru bicara polisi Israel, Luba Samri, kepada AFP.

Samri mengatakan serangan di Jalzoun, sebelah utara Ramallah, adalah insiden  eufemisme untuk kejahatan dan kebencian oleh ekstremis Yahudi yang sering melibatkan perusakan dan cedera fisik dalam beberapa kasus.

Pesan lainnya yaitu “Halo, John Kerry” mengacu pada menteri luar negeri Amerika Serikat, yang kembali ke kawasan itu pekan ini untuk mendorong negosiasi yang dia mulai pada akhir Juli.

Israel membebaskan 26 tahanan Palestina di bawah perundingan perdamaian yang ditengahi AS pada Selasa (31/12) dini hari.

Para tahanan tersebut adalah kelompok ketiga dari 104 tahanan yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk dibebaskan dalam empat tahap ketika pembicaraan damai dihidupkan kembali pada Juli.

Pembebasan tersebut dilakukan pada pukul 00.00 GMT setelah pengadilan Israel menolak banding keluarga korban pada menit terakhir.

Tahanan yang dibebaskan disambut warga Palestina sebagai pahlawan yang di penjara karena melawan pendudukan Israel.

Emosi juga meninggi di kubu Israel, tempat militan yang di penjara dipandang sebagai pembunuh. Sekitar 150 demonstran melakukan unjuk rasa pada Senin malam di kediaman perdana menteri di Yerusalem, membawa gambar keluarga yang tiada dan poster dengan slogan-slogan menentang pembebasan tersebut.

AS Sambut Pembebasan

Amerika Serikat pada Senin menyatakan meyambut baik pembebasan 26 tahanan Palestina saat Menteri Luar Negeri, John Kerry, bersiap kembali ke kawasan tersebut untuk menuntaskan kerangka kerja yang akan menjadi panduan perundingan damai.

Kerry “mengungkapkan apresiasinya terhadap keputusan Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu untuk membebaskan kelompok tahanan ketiga,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf.

“Komitmen pemerintah Israel untuk membebaskan tahanan Palestina membantu memungkinkan awal... dan melanjutkan staus akhir negosiasi, dan kami yakin ini adalah langkah positif dalam keseluruhan proses,” tambahnya.

Kerry terbang kembali ke Israel pada Hari Tahun Baru untuk melakukan perjalanan ke-10 ke negara tersebut dan teritorial Palestina sejak Maret. Dalam perundingannya dengan Netanyahu dan pemimpin Palestina, Mahmud Abbas, Kerry akan “membahas usulan kerangka kerja untuk negosiasi dengan kedua pemimpin tersebut,” kata Harf.

Dia menambahkan bahwa kerangka tersebut akan “berfungsi sebagai pedoman untuk negosiasi status permanen dan akan menangani semua isu inti.”

Namun, dia menolak untuk menanggapi beberapa laporan bahwa Israel diperkirakan akan membarengi pembebasan tersebut dengan pengumuman rencana konstruksi baru untuk permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Tujuan dari kerangka yang diusulkan adalah membantu membentuk negosiasi dalam beberapa bulan mendatang saat mereka bekerja menuju kesepakatan damai penuh Israel-Palestina, kata Harf. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home