Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:57 WIB | Selasa, 09 Februari 2016

Mualaf Inggris: Toleransi Beragama Ada Sejak Dulu

Wartawan berkebangsaan Inggris yang menjadi mualaf, Yvonne Ridley. (Foto: heraldsun.com.au)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Wartawan berkebangsaan Inggris yang menjadi mualaf, Yvonne Riddley, menyebutkan toleransi beragama telah dirasakan semua umat di wilayah Andalusia Spanyol, bahkan tiap penduduk memiliki hak politik yang sama dan tidak dibeda-bedakan.

Hal itu, diungkapkannya dalam konferensi yang diadakan Islamic Society (ISOC) Universitas Essex, yang mengelar acara "Islamic Awareness Week" di kampus Universitas Essex, Colchester, Inggris, demikian Sekretaris Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Essex, Hasna Azmi Fadhilah, kepada Antara London, Selasa (9/2).

Yvonne Riddley, dalam paparan berjudul "Convenencia dalam Islam" menyebutkan, semua umat pernah meraskan indahnya khalifah Islam di daerah Andalusia Spanyol, hal yang tidak dirasakan oleh beragam umat di masa sekarang.

Wartawan asal Inggris, yang kini menjadi muslimah tersebut mengakui pada saat itu disebut sebagai golden age of tolerance. Bahkan hal ini (toleransi beragama di daerah Spanyol) bisa bertahan lama hingga peristiwa Holocaust (pembunuhan 6 juta jiwa berbagai etnis oleh Nazi Jerman) terjadi.

“Namun, sayangnya, di era modern, terutama setelah peristiwa WTC 11/9/2001, media kanan sering kali memberitakan negatif tentang Muslim,” kata wanita yang sering tampil menyuarakan Islam yang damai. Yvonne Riddley menyebutkan penyebaran Islam dahulu bukan hanya terfokus pada satu wilayah, namun juga di semua wilayah yang merupakan upaya damai dari Rasul.

Menurut mantan wartawan Sunday Express itu, kesalahpahaman sering kali digambarkan secara luas oleh media, dengan mengatasnamakan kebebasan jurnalisme yang kemudian menyebabkan munculnya Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam di Amerika dan Eropa.

Dikatakannya, politik fear banyak digunakan gerakan hak-hak asasi dan organisasi lain yang berlabel anti-Islam. “Hijab merupakan bentuk alienation oleh komunitas Barat,” kata Yvonne Riddley yang aktif berdakwah di berbagai negara.

The ISOC Conference bertemakan "Can We Nor Live Together?", merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan integritas pelajar Muslim di Essex, dalam meluruskan kesalahpahaman tentang Muslim yang terjadi di kalangan publik negara-negara Barat. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home