Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 16:49 WIB | Minggu, 22 Maret 2015

Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah

Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah
Seorang muslimah dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat menggelar aksi damai kampanyekan Global Women dan Shariah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (22/3). Dalam aksinya para muslimah HTI mengajak para perempuan muslim untuk tidak terjerumus paham kapitalis dan liberalisme dan juga keseteraan gender yang dinilai tidak sesuai dengan fitrah perempuan dalam Islam (Foto-foto: Dedy Istanto).
Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah
Tiga muslimah HTI saat menggelar aksi damai kampanyekan Global Women dan Shariah yang serentak digelar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah
Para muslimah HTI saat melepaskan balon berwarna hitam ke udara bertuliskan Demokrasi Bye sebagai simbol dalam mengkampanyekan konsep perempuan dalam Islam di bundaran Tugu Selamat Datang.
Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah
Para muslimah HTI bersama dengan ratusan muslimah lainnya saat menggelar aksi damai kampanyekan Global Women dan Shariah di bundaran Tugu Selamat Datang dengan membawa atribut diantaranya bendera bertuliskan lafadz.
Muslimah HTI Kampanyekan Global Women dan Shariah
Ratusan musliman HTI saat menggelar aksi damai kampanyekan Global Women dan Shariah di sekitar kawasan bundaran Tugu Selamat Datang, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan perempuan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi damai kampanyekan Global Women and Shariah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).

Para muslimah HTI mengkampanyekan serta mensuarakan akan paham kapitalisme dan neoleberalisme dan feminisme yang dinilai tidak sesuai dengan fitrah perempuan dalam Islam. Muslimah HTI mengajak seluruh perempuan muslim untuk kembali ke tugas pokok yaitu mengerjakan pekerjaan rumah atau domestik serta merawat anak dan suami. Selain itu muslimah HTI juga menolak dengan adanya keseteraan gender yang dinilai tidak sesuai dengan kaidah Islam, hal itu ditandai dengan adanya pelepasan balon berwarna hitam dengan tulisan “ Demokrasi Bye “.

Berbagai atribut berupa poster, spanduk serta bendera dengan berbagai tulisan penolakan paham yang dinilai merugikan bagi Islam sambil berosasi dan berjalan mengelilingi bundaran Tugu Selamat Datang.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home