Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:09 WIB | Senin, 04 Mei 2015

Nepal Minta Tim Penyelamat Asing Pulang

Tim penyelamat dari Korea Selatan bersama tim dari Oman mencoba mengambil tubuh korban seorang wanita, di Balaju, Kathmandu, Nepal, 3 Mei 2015. (Foto: EPA)
KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Nepal minta negara-negara lain menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan warga negaranya. Setelah sembilan hari, sekarang tidak ada harapan menemukan yang masih hidup di reruntuhan akibat gempa dahsyat yang membunuh lebih dari 7.200 orang. 
 
Puluhan negara mengirimkan tim untuk mencari korban selamat setelah negara di Himalaya itu dilanda gempa 7,8 SR pada 25 April, yang terburuk sejak 1934, namun Pemerintah Nepal sekarang percaya bahwa pekerjaan pencarian dan penyelamatan telah hampir selesai.
 
"Mereka bisa pulang. Tapi jika mereka adalah spesialis dalam membersihkan puing-puing, silakan tinggal," kata Rameshwor Dangal, seorang pejabat di kementerian dalam negeri Nepal, kepada Reuters, Senin (4/5).
 
Hitungan terakhir, gempa telah membunuh 7.276 orang dan melukai lebih dari 14.300 jiwa. Sementara Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala pekan lalu memperkirakan korban meninggal bisa mencapai 10.000.
 
Hari Senin ini, polisi dan relawan lokal berhasil menemukan sekitar 100 mayat pendaki dan warga desa yang terkubur longsoran salju.
 
Banyak negara telah berjanji memberi bantuan uang untuk membangun kembali rumah-rumah, rumah sakit dan bangunan bersejarah. Sementara India telah mengirim truk dan helikopter untuk menyelamatkan orang-orang dari wilayah terpencil.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional India (NDRF), organisasi asing pertama yang datang setelah gempa, mengatakan sudah diminta Pemerintah Nepal untuk menyelesaikan operasi pencarian dan penyelamatan.
 
"Semua tim pencarian dan penyelamatan, tapi bukan tim bantuan ... diminta pulang," kata Direktur Jenderal NDRF OP Singh pada televisi India.
 
PBB mengatakan sekitar delapan juta dari 28 juta warga Nepal terdampak gempa, dengan setidaknya dua juta warga membutuhkan tenda, air, makanan dan obat-obatan selama tiga bulan ke depan. (reuters.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home