Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:42 WIB | Kamis, 06 Januari 2022

OIE: Risiko Besar Flu Burung Menyebar ke Manusia

Ayam. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Gelombang flu burung di Asia dan Eropa berisiko lebih besar menyebar ke manusia karena jumlah variannya yang tinggi, kata Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Penyebaran flu burung yang sangat pathogen telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan industri unggas setelah wabah sebelumnya menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas dan pembatasan perdagangan.

"Kali ini situasinya lebih sulit dan lebih berisiko karena kami melihat lebih banyak varian muncul, yang membuat mereka lebih sulit untuk diikuti," kata Direktur Jenderal OIE, Monique Eloit, kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Rabu (5/1).

“Akhirnya risikonya bermutasi atau bercampur dengan virus flu manusia yang bisa menular antar manusia lalu tiba-tiba muncul di dimensi baru,” tambahnya.

Lima belas negara telah melaporkan wabah flu burung pada unggas antara Oktober dan akhir Desember, sebagian besar jenis H5N1. Italia adalah yang terparah di Eropa dengan 285 wabah dan hampir empat juta unggas dimusnahkan, data OIE menunjukkan.

Wabah umumnya dimulai pada musim gugur, ketika infeksi disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi.

H5N1 adalah salah satu dari sedikit jenis flu burung yang telah menular ke manusia. Secara total, sekitar 850 orang telah dilaporkan terinfeksi virus tersebut, yang setengahnya meninggal, kata OIE.

Tahun lalu beberapa orang terinfeksi oleh jenis H5N6 di China, meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa ahli, yang mengatakan jenis yang beredar sebelumnya tampaknya telah berubah dan mungkin lebih menular ke manusia.

Eloit menekankan, bagaimanapun, bahwa sebagian besar negara telah belajar untuk menahan wabah dan penularan ke manusia akan bersifat sporadis karena flu burung biasanya ditularkan melalui kontak dekat.

“Jika ada satu, dua atau tiga manusia yang terinfeksi, itu mengkhawatirkan, tetapi tidak perlu terlalu cepat menangis tentang risiko panjangnya. Itu akan tergantung pada bagaimana orang-orang telah terinfeksi,” katanya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home