Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 08:05 WIB | Selasa, 10 Februari 2015

OPEC Pangkas Proyeksi Produksi, Harga Minyak Terus Menguat

Pintu masuk kantor pusat OPEC di Vienna, Austria (Foto:Wikipedia)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dunia menguat lebih lanjut pada Selasa pagi, karena OPEC memperkirakan penurunan dalam produksi Amerika Serikat di tengah pengurangan produksi minyak mentah di Amerika Utara.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange, melonjak 1,17 dolar AS (sekitar Rp14.828) menjadi 52,86 dolar AS (sekitar Rp669.953) per barel dibandingkan dengan penutupan Jumat (6/2).

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret menguat 54 sen menjadi  58,34 dolar AS (sekitar Rp739.206) per barel di akhir perdagangan London.

Harga minyak mendapat dukungan segar "setelah OPEC menurunkan perkiraan pasokan non-OPEC untuk tahun ini," kata Jasper Lawler, analis di kelompok CMC Markets.

"Perkiraan OPEC mungkin mementingkan diri sendiri tetapi informasi terbaru ini memang memiliki beberapa dasar fakta. Jumlah rig AS telah turun dan sebagian besar perusahaan-perusahaan utama telah mengumumkan pemotongan pengeluaran," kata Lawler.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak memperkirakan pasokan minyak non-OPEC tumbuh 850.000 barel per hari untuk 2015, turun dari estimasi sebelumnya dan dipimpin oleh pemotongan produksi AS.

Menurut laporan OPEC, faktor utama untuk prediksi pertumbuhan yang lebih rendah tahun ini adalah ekspektasi harga, menurunnya jumlah rig aktif di Amerika Utara, penurunan izin pengeboran di Amerika Serikat dan penurunan rencana pengeluaran perusahaan minyak internasional pada 2015.

Sebuah survei oleh perusahaan jasa minyak AS Baker Hughes Inc. yang dirilis pada Jumat menunjukkan  jumlah rig pengeboran minyak di Amerika Serikat turun 83 rig menjadi 1.140 rig pada minggu yang berakhir 6 Februari, penurunan itu menyusul pengurangan 94 rig minggu sebelumnya.

Penurunan, ditambah dengan pengumuman dalam pemotongan belanja modal perusahaan-perusahaan minyak besar, menunjukkan persediaan ketat di masa depan.

Harga minyak telah turun sekitar 50 persen dari puncak mereka pada Juni, sebagian besar karena lonjakan persediaan global yang didorong oleh meningkatnya produksi minyak serpih (shale oil) dari AS.

Menurut laporan OPEC, faktor utama untuk prediksi pertumbuhan yang lebih rendah tahun ini adalah ekspektasi harga, menurunnya jumlah rig aktif di Amerika Utara, penurunan izin pengeboran di Amerika Serikat dan penurunan rencana pengeluaran perusahaan minyak internasional pada 2015. (Ant/AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home