Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 06:53 WIB | Jumat, 16 September 2016

Orang Tua Terduga Teroris Lihat Jenazah Anaknya

Ilustrasi. Anggota Tim Densus 88 Antiteror mengamankan sebuah tas yang berisi sebuah senjata laras panjang saat melakukan penggeledahan di salah satu rumah terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8). (Foto: Antara)

PALU, SATUHARAPAN.COM - Jenazah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Andika Eka Putra alias Andika alias Hilal, Kamis (15/9) dijenguk kedua orang tuanya di rumah sakit Bhayangkara Palu.

Kedatangan kedua orang tua Andika itu didampingi sejumlah petugas dari Polda Sulawesi Tengah dan langsung menuju ruang forensik yang terletak di bagian belakang rumah sakit untuk memastikan bahwa jenazah tersebut benar anaknya.

Wagirin, ayah Andika bersama istrinya, usai melihat jenazah, keluar dengan menutup mata dan menahan tangis. Keduanya menyakini bahwa dari ciri-ciri fisik, jenazah tersebut merupakan anak mereka.

Sebelumnya juru bicara Satgas Tinombala AKBP Hari Suprapto mengatakan hal ini berkaitan dengan pencocokan deoxyribonucleic acid (DNA) antara jenazah dengan pihak keluarga.

Menurut Hari, walaupun secara fisik dan pemeriksaan luar jenazah tersebut telah dipastikan Andika, namun sesuai dengan prosedur, tetap dilakukan pencocokan DNA.

"Basri juga sudah melihat jenazah tersebut dan membenarkan bahwa itu adalah Andika," ungkap Hari.

Sebelumnya tim Satgas Tinombala menemukan mayat Andika, Rabu (14/9) sekitar pukul 09.00 WITA yang hanyut di sungai Puna, Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS).

Setelah itu, sekitar pukul 09.30 Wita, jenazah kemudian dievakuasi ke Polsek PPS untuk dilakukan sterilisasi. Jenazah yang ditemukan menggunakan kaus lengan panjang warna hitam dan celana panjang warna biru kehitaman, serta menggunakan rompi serbu yang berisi bom lontong dan tas berisi perbekalan.

Jenazah dipastikan belum lama hanyut di sungai, karena belum ditemukan tanda-tanda pembengkakan pada tubuh jenazah dan masih dalam kondisi utuh. Selain itu, terdapat luka-luka pada kening jenazah, diduga akibat benturan karena terjauh ke dalam sungai. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home