Loading...
EKONOMI
Penulis: Putu Ayu Bertyna Lova 11:39 WIB | Kamis, 22 Agustus 2013

Padi dan Jagung Pandeglang Berpotensi Masuk SRG

Padi dan Jagung Pandeglang Berpotensi Masuk SRG
Padi dan Jagung (dok: DH Kang & Miwon)
Padi dan Jagung Pandeglang Berpotensi Masuk SRG
Salah satu pelaksanaan SRG (dok: Kementerian Perdagangan)

PANDEGLANG, SATUHARAPAN.COM – Sumber daya Pandeglang yaitu padi dan jagung, berpotensi dimasukkan kedalam SRG. Data Kementerian Pertanian menunjukkan padi dan jagung Pandeglang pada 2008 memberikan hasil yang sangat baik. Ini dapat dicapai karena pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) yang memberikan dampak positif bagi sistem perekonomian daerah maupun nasional.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), Sutriono Edi, saat membuka acara sosialisasi SRG di gudang SRG Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada Kamis (22/8).

Menurut Sutrisno, SRG memberikan dampak posistif yang sangat baik, terutama dengan penyediaan stok atau penyimpanan komoditi di gudang SRG sepanjang tahun ini. Selain itu, dengan adanya persyaratan mutu komoditi dalam penyimpanan komoditi di gudang , pelaksanaan SRG akan memberikan dampak terhadap peningkatan daya saing komoditasdalam perdagangan domestik dan internasional.

Menurut Sutrisno, dengan memiliki resi gudang, para pelaku usaha khususnya petani, kelompok tani, koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh kredit di bank tanpa memberikan jaminan berupa aset tetap, seperti tanah, rumah dan kendaraan bermotor.

“Jaminannya adalah resi gudang itu sendiri yang merupakan bukti kepemilikan barang yang disimpan di gudang, sehingga petani tidak perlu menjual hasil panennya langsung saat panan raya, di mana biasanya harga sedang turun,” jelas Sutrisno.

Kabupaten Pandeglang memiliki potensi sumber daya komoditi yang dapat dimasukkan kedalam SRG, yaitu padi dan jagung. Menurut data Kementerian Pertanian pada 2008, produksi padi mencapai 560,686 ton dan jagung mencapai 6,551 ton. Surplus beras sebesar 216,569 ton dan surplus jagung sebesar 3,347 ton.

Implementasi SRG di daerah tidak akan terwujud tanpa adanya kerjasama yang sinergis antara Bappepti, pemerintah daerah, dinas setempat, pengelola gudang, lembaga penilaian kesesuaian, pusat registrasi, asuransi, bank atau non bank, petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, pedagang, pabrikan, eksportir.

Untuk itu, Sutrisno berharap agar pihak terkait dapat memanfaatkan secara optimal gudang yang dibangun di wilayahnya. Hal ini penting mengingat manfaat yang sangat besar bagi pelaku usaha teruatam petani dan UKM.

Sutrisno juga mengucapkan terimakasih dan harapan yang besar kepada Pemda yang secara langsung berperan aktif dalam upaya pengembangan implementasi SRG. Ini dilakukan dengan cara membangun gudang di wilayah ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012.

Dalam acara ini juga turut hadir Bupati Pandeglang, Pimpinan PT Pertani, Pimpinan BRI, pejabat eselon II Kemendag, Kepala Disperindag dan Pasar Pandeglang, perwakilan Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, BJB, serta perwakilan instansi terkait lainnya.    

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home