Pameran Pink Floyd akan Digelar di Museum di London
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Salah satu band legendaris dunia, Pink Floyd, akan menjadi tema pameran di Victoria and Albert Museum (V&A), London.
Pameran itu tampaknya ingin mengulang keberhasilan pameran David Bowie pada tahun 2013 lalu -sebelum dia meninggal- yang menjadi salah satu pameran terlaris di museum tersebut.
Berjudul “The Pink Floyd Exhibition: Their Mortal Remains”, pameran itu menandai 50 tahun sejak dirilisnya nomor pertama grup band yang disebut-sebut sebagai salah satu peletak dasar classic rock itu.
Sebanyak 350 objek dan artefak akan ditampilkan, termasuk peralatan musik dan karya-karya seni untuk album maupun pentasnya.
Salah seorang personel Pink Floyd, Nick Mason, hadir dalam pengumuman pameran, pada Rabu, 31 Agustus lalu, di Museum V&A. Pameran akan dibuka Mei hingga Oktober 2017 mendatang.
Menurut V&A, pameran akan menawarkan perjalanan teatrikal “dunia yang luar biasa” dari Pink Floyd, dengan kronologis musik, ikon visual, dan pentas sejak band masih beredar di klub-klub bawah tanah London pertengahan tahun 1960-an sampai saat ini.
Pink Floyd didirikan empat mahasiswa Universitas Cambridge pada tahun 1965, Syd Barrett, Roger Waters, Rick Wright, dan Nick Mason. Tiga tahun kemudian Barrett keluar dan diganti dengan gitaris David Gilmour.
Mereka berhasil menjual lebih dari 200 juta album di seluruh dunia, termasuk The Dark Side Of The Moon tahun 1973, yang pernah bertahan di peringkat lagu Amerika Serikat selama hampir 10 tahun.
Tahun lalu, Kantor Pos Inggris menerbitkan satu seri prangko spesial edisi Pink Floyd untuk merayakan 50 tahun keberadaannya. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Dunia Dalam Krisis Polusi Plastik, Tapi Perundingan Perjanji...
BUSAN, KOREA SELATAN, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara di dunia menyelesaikan perundingan perjanjian ak...