Loading...
BUDAYA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 15:05 WIB | Senin, 14 Maret 2016

Pameran Retrospeksi 50 Tahun Titis Jabaruddin

Retrospeksi 50 Tahun Titis Jabaruddin "Garis Liris Titis" yang menyajikan kisah perjalanan 50 tahun berkarya Titis Jabaruddin. (Foto: Instagram Titis)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Galeri Nasional Indonesia dan Beranda Seni Indigo mempersembahkan Pameran Retrospeksi 50 Tahun Titis Jabaruddin "Garis Liris Titis" yang menyajikan kisah perjalanan 50 tahun berkarya Titis Jabaruddin. 

Pameran ini menjadi pameran retrospektif pertama bagi Titis Jabaruddin yang menandai perjalanannya berkarya. Perjalanan Titis tersebut dikisahkan melalui sekitar 85 karya lukis, grafis, drawing, sketsa, dan digital art, dalam rentang tahun 1965 hingga 2016.

“Titis Jabaruddin adalah pelukis perempuan pertama Indonesia yang menggunakan media pastel (soft pastel) secara konsisten dalam mencipta karya seni rupa,” kata Citra Smara Dewi, kurator pameran ini sekaligus Kurator Galeri Nasional Indonesia.

Titiek Sunarti Jabaruddin—nama panjang Titis Jabaruddin—juga merupakan wanita pelukis pertama yang bergabung dengan Pasar Seni Ancol pada tahun 1979.

“Dalam peta perkembangan seni rupa Indonesia, Titis dikenal sebagai pelukis dengan media pastel yang sangat piawai dengan mengangkat tema alam, perempuan, hingga figur-figur. Ia juga aktif mengadakan pameran baik kelompok maupun tunggal, di dalam, dan luar negeri. Meski demikian beberapa karya ekslploratif dengan media dan teknik cat minyak, tinta cina, cat akrilik, seni grafis hingga digital art menjadi bagian dari proses berkaryanya,” tutur Citra.

Citra memilah kisah perjalanan Titis dalam tiga periode. Pertama, periode tahun 1965-1995 ditandai dengan karya sketsa hitam-putih, lukisan potret cat minyak, dan lukisan soft pastel. Periode berikutnya tahun 1996–2010 menyajikan berbagai media seni lukis seperti soft pastel, cat minyak, cat akrilik, seni grafis, hingga digital art. Menurut Citra, pada periode ini terlihat eksplorasi media dan teknik yang begitu intens, berbagai tema pun disunting Titis dengan sangat dinamis. Pemilahan ketiga yaitu periode tahun 2011-2016, menyajikan perkembangan terkini karya-karya seni lukis soft pastel, dengan disertai nuansa religius, baik dari segi pendekatan teknis, maupun tema.

Periode-periode tersebut merupakan bukti keaktifan Titis dalam berkarya yang menunjukkan kesetiaannya terhadap seni rupa.

“Sikap profesionalnya sebagai pelukis menunjukkan kecintaannya terhadap dunia seni rupa Tanah Air, sehingga sudah selayaknya Galeri Nasional Indonesia memberi apresiasi dengan memfasilitasi pameran tunggal restrospeksi ini,” kata Citra.

“Keinginan saya untuk menyelenggarakan Pameran Tunggal di Galeri Nasional Indonesia ini sudah menjadi obsesi saya sejak lama, bukan semata untuk unjuk diri atas karya-karya saya, melainkan sebagai pertanggung jawaban saya, sejauh mana saya tetap konsisten dan setiap ada profesi saya sebagai pelukis selama ini. Saya akan terus berkarya dan bereksplorasi. Seperti seorang petani, saya tidak akan pernah berhenti hingga kekuatan saya berakhir,” kata Titis.

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus Andre Sukmana, mengungkap, dihelatnya pameran ini diharapkan dapat memberikan kesempatan pada masyarakat luas untuk menambah wawasan dan mengenal lebih dekat tokoh-tokoh seni rupa Indonesia. “Selain itu masyarakat juga dapat mengakses dan memperoleh inspirasi serta motivasi dari perjalanan kreatif Titis Jabaruddin melalui karya-karya yang ditampilkan,” katanya.

Karya-karya yang menandai kisah perjalanan kesenimanan Titis Jabaruddin tersebut secara keseluruhan akan dipamerkan pada tanggal 15-26 Maret 2016, di Gedung B Galeri Nasional Indonesia.

Biografi Singkat Titis Jabaruddin

Titis Jabaruddin lahir pada tanggal 2 Januari 1943. Titis merupakan lulusan ASRI Yogyakarta (1964-1967). Ia pernah bergabung dalam Sanggar Bambu Yogyakarta (1964) dan Sanggar Saka Budaya Kudus (1961). Titis juga pernah menggeluti profesi sebagai desainer iklan Majalah Tempo, penulis, reporter, dan fotografer di majalah bidang traveling.

Sebagai perupa, Titis menjadi perempuan pertama Indonesia yang menggunakan media pastel (soft pastel) secara konsisten dalam mencipta karya seni rupa. Ia juga merupakan wanita pelukis pertama yang bergabung dengan Pasar Seni Ancol, Jakarta, pada tahun 1979. Tidak hanya berkarya di seni rupa, Titis juga melakukan kolaborasi di atas panggung bersama seniman musik dan tari.

Titis aktif terlibat dalam pameran bersama sejak tahun 1965 hingga sekarang (2015), baik di dalam maupun di luar negeri seperti di Prancis, Jepang, dan Malaysia. Ia juga aktif menggelar pameran tunggal, antara lain tahun 1984, 1987, 1988, 1990, 1997, 1999, 2000, 2004, dan 2010.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home