Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 07:32 WIB | Minggu, 21 Februari 2016

Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?

Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Seorang pengunjung saat menyaksikan tayangan salah satu korban pasca tragedi tahun 1965 yang ditampilkan pada layar televisi hasil wawancara yang dilakukan oleh Elisabeth Ida Mulyani dalam pameran foto tunggalnya bertajuk De/ Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakan? yang dibuka pada hari ini Sabtu (20/2) di Galeri Komunitas Utan Kayu Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Elisabeth Ida Mulyani (kiri) bersama Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis (kanan) saat bersama membuka acara pameran foto bertajuk De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah? yang berlangsung dari tanggal 20-27 Februari 2016 di Galeri Komunitas Utan Kayu, Jakarta.
Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Ida Mulyani (kiri) saat menjelaskan salah satu karyanya kepada Ketua Komnas HAM Nur Kholis yang hadir untuk membuka acara pameran foto tentang kisah para korban tragedi 1965 dari sisi lain.
Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Suasana para tamu undangan yang hadir dalam acara pembukaan pameran foto karya Elisabeth Ida Mulyani bertajuk De/Re Konstruksi Sejarah Siapakan? yang digelar di galeri Komunitas Utan Kayu, Jakarta.
Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Seorang pengunjung saat melihat salah satu karya foto Elisabeth Ida Mulyani yang dipamerkan dari tanggal 20-27 Februari 2016 di galeri Komunitas Utan Kayu, Jakarta.
Pembukaan Pameran Foto De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah?
Salah satu karya tentang ruang rekonstruksi yang menampilkan cuplikan tayangan film tragedi tahun 1965 yang dinilai sebagai produk propaganda pada rezim Orde Baru (Orba).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pameran foto serta visualisasi rekam bertajuk “De/Re Konstruksi 1965 Sejarah Siapakah? karya Elisabeth Ida Mulyani dibuka di Komunitas Utan Kayu Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur hari Sabtu (20/2). Pameran yang bercerita kesaksian pasca tragedi tahun 1965 disuguhkan dengan berbagai kisah tentang nasib warga negara Indonesia pada pasca tragedi tersebut berada di luar negeri untuk sekolah.

“Proses mulai dari pengumpulan data serta wawancara kepada narasumber dan semuanya dilakukan pada tahun 2012 lalu sampai dengan tahun 2015 kemarin,” kata Ida saat menjawab pertanyaan dari Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis yang hadir untuk membuka acara pameran tersebut.

“Saya merasa bahwa sebuah karya foto kita bisa mendapatkan sebuah informasi sisi lain dari sebuah peristiwa. Foto merupakan salah satu yang bisa dijadikan bukti konkret dalam menceritakan suatu kejadian atau peristiwa,” kata Nur Kholis.

Pameran foto serta visual rekam karya Ida merupakan kisah pasca tragedi Gerakan 30 September tahun 1965 yang terdiri dari tiga ruang struktur dan proses melepaskan diri dari kebenaran tunggal yang dipaksakan pada saat rezim Orde Baru (Orba). Pada ruang  pertama digambarkan sebuah “Konstruksi”  dimana dua elemen propaganda Orba ditampilkan pada sebuah tayangan film Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (PKI) yang selama bertahun-tahun ditayangkan.

Kemudian pada ruang kedua tentang “Dekonstruksi” yang merupakan sebuah proses mendedah konstruksi sangat mengakar dengan jalan melihat sejarah dari sisi lain yang dikelamkan pada tragedi tahun 1965 sampai saat ini. Dan yang ketiga “Rekonstruksi” sebuah visualisasi pemahaman yang dihasilkan dari ruang pikiran sebelumnya, sekaligus sebuah proses pemerdekaan dari konstruksi yang dipaksakan.

Pameran berlangsung dari tanggal 20 sampai dengan 27 Februari 2016 dan dibuka secara gratis di ruang galeri Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur atas kerja sama dari berbagai komunitas diantaranya, Komunitas Utan Kaya, Kedai Tempo serta Partisipasi Indonesia.

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home