Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 04:04 WIB | Sabtu, 30 Januari 2016

Panggilan Yeremia

Kalau perusahaan biasanya mencari orang yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, Allah membentuk orang agar sesuai dengan karya yang telah ditetapkan Allah baginya.
Yeremia dipanggil Allah (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM— ”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, dan sebelum engkau lahir, Aku sudah memilih dan mengangkat engkau untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yer. 1:5). Demikianlah panggilan Allah kepada Yeremia. Panggilan ini memperlihatkan kepada kita beberapa hal yang penting disimak.

Pertama, Allahlah yang memanggil Yeremia. Yeremia tidak memanggil dirinya sendiri. Yeremia tidak mengajukan diri. Yeremia tidak melamar. Tetapi, Allahlah yang memanggil. Allah yang berinisiatif. Allahlah yang ”melamar”.

Kedua, panggilan Yeremia tanpa ”kualifikasi”. Kata kualifikasi perlu diberi tanda kutip karena kalaupun ada kualifikasi, Allahlah yang melengkapi semua persyaratan itu. Bukan persyaratan yang diajukan Allah, melainkan pernyataan. Pernyataannya: Allah telah menetapkan Yeremia sebagai nabi sebelum membentuk Yeremia.

Tersirat di sini, sebelum Allah membentuk Yeremia (lih. pula Mzm 71:6), Dia telah menetapkan Yeremia untuk menjadi nabi Allah. Kalau perusahaan biasanya mencari orang yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, Allah membentuk orang agar sesuai dengan karya yang telah ditetapkan Allah baginya.

Ketiga, Yeremia dipanggil Allah untuk bekerja. Tidak ada yang dipanggil untuk berpangku tangan menjadi penganggur. Mereka dipanggil untuk berkarya. Dengan kata lain, Allah telah menetapkan seseorang untuk melakukan sebuah karya tertentu. Karena telah menetapkannya, Allah menciptakan orang tersebut agar mampu mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Sehingga, sanggahan Yeremia – ”Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” (Yer. 1:6) – menjadi sangat tidak relevan. Pengakuan Yeremia bahwa dia tidak pandai bicara tak lagi menjadi soal karena Allah telah melengkapinya dengan kemampuan di bidang lain. Bahkan, kalau Yeremia merasa tidak punya kepandaian apa pun, yang juga perlu diingat ialah Allah telah menetapkannya sebelum dia lahir. Artinya, Allah telah menyiapkan Yeremia untuk dapat memenuhi panggilannya itu.

Bahkan, juga menarik untuk diperhatikan, Allah telah siap menambal kekurangan Yeremia tadi. Perhatikan janji Tuhan ini: ”Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.” (Yer. 1:9). Yeremia tidak perlu kepandaian bicara karena Allah sendirilah yang akan menaruh perkataan-perkataan-Nya ke dalam mulut Yeremia.

Tersurat, Yeremia tak perlu menyusun bahan pembicaraan. Allah sendiri telah menempatkan bahan pembicaraan itu pada mulut Yeremia. Dengan kata lain, Yeremia tinggal membuka mulutnya saja. Persoalan tentulah menjadi lain seandainya Yeremia mengunci mulutnya sendiri. Jadi, Yeremia tinggal membuka mulutnya saja karena bahan pembicaraan telah dipersiapkan Allah.

Nah sekarang, apakah panggilan khusus Allah kepada Saudara dan saya?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home