Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 10:56 WIB | Selasa, 26 Maret 2024

Panitia Sidang Raya XVIII PGI Libatkan Berbagai Pihak

Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, dan Ketua Umum Panitia Sidang Raya XVIII PGI, Pdt. Pdt. Musa Salusu. (Foto: PGI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menyukseskan penyelenggaraan pesta iman limatahunan, yaitu Sidang Raya XVIII PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) di Toraja, Sulawesi Selatan, panitia melibatkan semua pihak, baik unsur masyarakat, lintas agama, interdenominasi gereja, dan pemerintah daerah di dua Kabupaten, Tana Toraja serta Toraja Utara.

Ketua Umum Panitia Sidang Raya XVIII PGI, Pdt. Pdt. Musa Salusu, dalam jumpa pers yang berlangsung di ruang Media Center PGI, Grha Oikoumene, Jakarta, pada Kamis (21/3/2024).

“Kami bergandengan tangan mempersiapkan pelaksanaan Sidang Raya ini. Di samping itu juga melibatkan pemerintah di dua Kabupaten, Tana Toraja serta Toraja Utara yang menyatakan siap memberi dukungan, bahkan segala fasilitas yang memungkinkan bisa digunakan untuk kepentingan sidang raya nanti. Tentunya tidak hanya Sidang Raya, tetapi juga kegiatan yang mengawalinya yaitu PRPG dan PRPrG. Kami telah mempersiapkan diri untuk menyambut seluruh peserta sekitar 4000 peserta,” katanya.

Berbagai persiapan terus dilakukan, salahsatunya penginapan. Tidak hanya hotel, tetapi juga rumah-rumah warga yang akan menjadi tempat menginap bagi seluruh peserta. “Hal yang sama juga dilakukan dalam setiap kegiatan sidang raya, di mana rumah-rumah jemaat dipakai untuk menginap peserta sebagai wujud dukungan dan partisipasi untuk menerima peserta, maupun tamu serta delegasi, dari dalam maupun luar negeri,” kata Pdt. Musa.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, berharap persidangan ini, dan semua acara dalam event oikoumene ini, tidak hanya menjadi milik para klerus (tokoh-tokoh gereja, dan pendeta).

“Bagaimana umat akan terintegrasi, bukan saja menyediakan rumah-rumahnya, tapi bagaimana mereka bisa berpartisipasi mengambil bagian di dalam acara-acara yang ada. Bagaimana misalnya nanti masyarakat bisa mengisi side event khusus, yang nanti akan diramu oleh panitia lokal,” katanya.

Diharapkan pula para jurnalis untuk dapat mengendors persiapan menuju Toraja ini resonansinya akan semakin besar.

Tema dan subtema SR XVIII PGI akan membingkai perjalanan PGI lima tahun ke depan, yang diterjemahkan di dalam arah strategi sampai dengan program dan kegiatan pada level PGI, tetapi juga yang menginspirasi gereja-gereja anggota berjalan dalam tema yang sama.

Sidang Raya XVIII PGI akan berlangsung pada 8-14 November 2024 di Rantepao, Toraja, Sulawesi Selatan, dengan tuan dan nyonya rumah Sinode Gereja Toraja. Acara pembukaan akan berlangsung di pelataran Tongkonan Sangullele-Kantor BPS Gereja Toraja.

SR XVIII PGI mengusung tema “Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran” (Band. Efesus 5: 8b-9), dan subtema “Bersama-sama Mewujudkan Masyarakat Majemuk yang Pancasilais dan Berdamai dengan Segenap Ciptaan Allah.”

Sidang Raya juga forum pengambilan keputusan tertinggi PGI. Sidang ini tidak hanya milik gereja tapi juga masyarakat. Seperti biasa, SR PGI akan didahului dengan Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) dan Pertemuan Raya Perempuan (PRPrG) PGI pada 31 Oktober-3 November 2024 di Makale, Toraja, Sulawesi Selatan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home