Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:54 WIB | Senin, 18 April 2016

Partai Baath Suriah Menang Pemilu Yang Dianggap Lelucon

Warga memberikan suara pada pemilihan umum di Suriah di tengah gencatan senjata dalam perang saudara selama lebih dari lima tahun, pekan lalu yang dimenangkan oleh partai Baath yang berkuasa. Oposisi menilai pemilu ini sebagai lelucon, dan PBB tidak mengakui. (Foto: dari SANA)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Partai Batth yang berkuasa di Suriah dan sekutunya memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan parlemen pekan lalu di wilayah negara itu yang dikuasai pemerintah, kata penguman komisi pemilihan nasional.

Pemilu itu sendiri dianggap sebagai "lelucon" oleh oposisi Suriah, di tengah perang saudara lebih dari lima tahun, dan negosiasi tidak langsung di Jenewa yang terkait nasib pemerintahan Al-Assad.

Partai dari Presiden Bashar Al-Assad, Baath dan sekutunya di bawah koalisi "Persatuan Nasional" memenangi 200 kursi dari 250 kursi parlemen.

Komisi pemilihan nasional Suriah, seperti diberitakan kantor berita resmi negara itu, SANA, menerbitkan nama-nama semua calon yang telah memenangkan kursi pada pemilu 13 April lalu. Sebanyak 200 orang pada daftar calon dari "Persatuan Nasional" telah menang.

"Ada 8.834.994 suara sah dari pemilih yang jumlahnya lebih dari lima juta," kata ketua komisi, Hisham Al-Shaar.

Awalnya ada 11.341 orang yang akan maju sebagai calon anggota parlemen untuk pemilu itu. Namun hanya 3.500 calon yang maju, dan sisanya menarik diri. "Alasannya, mereka tidak memiliki peluang  untuk menang," kata Al-Shaar.

Partai  Baath telah memerintah Suriah dengan tangan besi dalam setengah abad terakhir. Pemilu ini adalah yang kedua sejak perang saudara dimulai pada tahun 2011. Pihak PBB mengatakan tidak akan mengakui pemilu tersebut.

Perang Suriah telah memakan korban lebih dari 270.000 orang tewa, dan jutaan lebih telah hidup terlantar dan menjadi pengungsi di beberapa negara.

Perekonomian Suriah telah runtuh di semua sektor, dan sebagian wilayah dikendalikan oleh kelompok pemberontak atau kelompok jihadis yang dicap sebagai teroris oleh berbagai negara dan PBB.

Delegasi pemerintah dan oposisi Suriah tenag ada di Jenewa pekan ini untuk negosiasi perdamaian dan mengakhiri perang dibawah mediator PBB. Pembicaraan itu bertujuan untuk mencapai kesepakatan transisi politik, adanya konstitusi baru, dan pemilihan presiden dan parlemenpada September 2017.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home