Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:21 WIB | Kamis, 07 April 2016

Pasca Bom Paskah, Warga Lahore Tak Takut Beraktivitas Lagi

Ilustrasi: Warga kota Lahore melukis di dinding Gulshan-e-Iqbal di Lahore, Pakistan. (Foto: thenewstribe.com).

LAHORE, SATUHARAPAN.COM – Warga kota Lahore, Pakistan, yang beberapa waktu lalu dilanda aksi terorisme bom saat Minggu Paskah, mulai menampakkan kegembiraan. Tidak lagi menunjukkan ketakutan beraktivitas.

Seperti diberitakan situs thenewstribe.com, hari Rabu (6/4) seniman dan pengajar seni Pakistan, Shehzil Malik, melukis di dinding di Taman Gulshan-e-Iqbal – tempat terjadinya peledakan – di Lahore, Pakistan. 

“Menggambar adalah menciptakan keindahan bukan hanya dengan bereaksi (atas serangan teror, red) tetapi masyarakat harus punya keindahan visual dalam menanggapi serangan teror,” kata Shehzil.

Shehzil dan seniman Jerman, Max Kruger, melukis pesan-pesan perdamaian dan cinta kasih di dinding taman tersebut yang kemudian mereka beri nama “dinding toleransi”.

Shehzil dan Kruger mengajak beberapa warga kota Lahore turut melukis di dinding, dan banyak warga yang turut serta.

“Hal-hal kecil yang kita lakukan untuk membuat kota kami sedikit lebih terang dan tenang, sedikit lebih banyak tentang cinta dan mari kurangi  kebencian,” kata Kruger.

Shehzil menjelaskan ketika terjadi tragedi tersebut banyak orang akan tercengang tentang apa yang harus dilakukan warga Lahore, namun untuk memulai hidup baru membutuhkan proses. Dia berharap proses melalui seni mendapat tempat di hati warga Lahore.  

Sementara seniman India – yang juga ikut berpartisipasi – Shilo  Suleman mengemukakan bahwa gambar-gambar yang ditampilkan tidak selalu mencirikan tempat ibadah namun kota Lahore yang penuh keceriaan.

“Setiap kali saya melihat  tempat ibadah, ada landmark (ciri khas, red) budaya, dan rumah-rumah  di seluruh negeri,” kata Shilo.

Ledakan di Minggu Paskah, hari Minggu (27/3) malam – dalam catatan situs berita Daily Pakistan  – di Taman Gulshan e Iqbal, Lahore, Pakistan  merenggut lebih dari 72 nyawa dan ratusan luka-luka dan beberapa lumpuh seumur hidup.

“Kebanyakan korban serangan adalah anak-anak dan perempuan, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka,” kata kepolisian beberapa waktu lalu.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home