Patung Yesus Didirikan di Suriah Demi Mendukung Perdamaian Abadi
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM Patung perunggu Yesus Kristus, lebih tinggi dari patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro, berdiri di negara yang dilanda perang, Suriah. Patung bertema Aku Datang untuk Menyelamatkan Dunia adalah gagasan Yury Gavrilov (49), warga Moskow yang memimpin organisasi berpusat di London, St Paul and St George Foundation.
Proyek ini didukung Gereja Ortodoks Rusia dan pemerintah Rusia, yang aktif menyelesaikan masalah di Suriah. Rusia juga memiliki pangkalan angkatan laut di pantai laut Mediterania di kawasan Suriah.
Meskipun patung ini berdiri karena peran orang-orang Rusia, pembangunannya dilakukan di Armenia dan dibuat oleh pematung Armenia, Artush Papoian. Etnis Armenia di Suriah telah berbondong-bondong melarikan diri dari negara itu sejak konflik dimulai, sampai-sampai di Armenia dibangun sebuah pemukiman baru yang disebut New Aleppo untuk menampung pengungsi etnis Armenia tersebut.
Tempat pengungsian itu dinamai sesuai kota di Suriah utara tempat sebagian besar penduduknya berasal dari etnis Armenia. Sebanyak 7.000 etnis Armenia warga Suriah sekarang mencari perlindungan di negara tetangga, Republik Armenia.
Patung Yesus buatan orang Armenia didirikan pada 14 Oktober, bertepatan dengan dua hari libur keagamaan Kristen Ortodoks dan Muslim. Kristen Ortodoks merayakan hari raya Perlindungan Paling Perawan Suci Maria dan Muslim merayakan hari raya Kurban.
Konflik Militer Dihentikan untuk Menghormati Pendirian Patung
Meskipun semua kegiatan militer dihentikan di wilayah itu saat patung didirikan, proyek ini telah dimulai sejak 2005 dan tidak terkait dengan krisis militer saat ini di negara itu, Komsomolskaya Pravda melaporkan.
Patung ini terletak di puncak gunung dekat kota Saidnaya. Patung berada dekat Biara Cherubim, berdiri di atas jalur ziarah bersejarah dari Konstantinopel ke Yerusalem dan 2.100 meter di atas permukaan laut.
Tinggi patung 39 meter, lebih tinggi daripada patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro, setinggi 38 meter. Patung besar dapat dilihat dari negara tetangga, Libanon, Yordania, Palestina, dan Israel.
Direktur St Paulus and St George Foundation, Samir el-Gadban, berkomentar tentang pentingnya patung di negara yang dilanda perang dan menyatakan harapannya untuk masa depan.
Kami berharap pendirian patung ini bakal membawa perdamaian dan kasih di hati orang-orang. Dan, karya kami akan membantu memulihkan perdamaian dan ketenangan di wilayah ini yang telah lama menderita, katanya kepada Komsomolskaya Pravda. (Moscowtimes.com/armeniannews)
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...