Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:22 WIB | Selasa, 11 November 2014

PBB dan Suriah Bahas ''Pembekuan'' Konflik di Aleppo

Kota Aleppo, Suriah bagian utara, yang hancur akibat perang sipil selama hampir empat tahuyn. (Foto: un.org)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM –  Presiden Suriah, Bashar Al-Assad dan Utusan Khusus Sekjen PBB, Staffan de Mistura, hari Senin (10/11) membahas usulan baru untuk menerapkan ‘’pembekuan’’ pertikaian pada zona tertentu. Pembicaraan itu disebutnya sebagai ‘’diskusi yang konstruktif.’’

Penerapan pembekuan pertikaian itu dalam upaya untuk menyelesaikan perang sipil yang sudah berlangsung hampir empat tahun di Suriah dan menciptakan iklim pembicaraan damai antara pemerintah dan pemberontak.

Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB akhir Oktober, de Mistura  menyampaikan  rencana untuk membekukan pertempuran dan menciptakan lingkungan di mana bantuan kemanusiaan bisa mencapai populasi yang terkepung di Aleppo. Selain itu, juga akan memberikan bukti bahwa konflik bisa digeser dari pendekatan militer ke pembicaraan politik.

Sementara itu, seperti dikutip AFP dari pernyataan kantor kepresidenan, Al-Assad mengatakan bahwa dia siap untuk mempelajari rencana PBB untuk "membekukan" pertikaian di kota Aleppo.

"Presiden Al -Assad telah diinformasikan oleh (utusan PBB Staffan) de Mistura poin utama dari inisiatif itu," kata pernyataan itu. "(Al-Assad) mengatakan itu layak dipelajari dan bahwa hal itu perlu dikerjakan... dalam upaya membangun kembali keamanan di Aleppo," tambahnya.

Kunjungan de Mistura untuk Suriah adalah untuk kedua kali sejak dia ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk Perdamaian Suriah pada bulan Juli.

Proses Politik

Dia mengatakan pembekuan pertikaian  jika dapat direplikasi dan diterapkan pada wilayah lain diharapkan menjadi formula mendinginkan konflik dan menciptakan iklim penyelesaian melalui proses politik.

"Usulan 'membekukan', seperti yang dibayangkan PBB, dimaksudkan pertama dan terutama pada menurunkan eskalasi kekerasan, mulai dari daerah tertentu dengan dampak nasional, dan memungkinkan untuk kembali ke kondisi normal bagi warga sipil yang terperangkap dalam konflik," kata de Mistura dalam pernyataan yang dirilis hari Senin (10/11) setelah pertemuannya dengan Presiden al-Assad.

Disebutkan bahwa usul iotu akan dilakukan di kota Aleppo di mana upaya diplomatik sedang berlangsung.

Konflik di Suriah dimulai pada Maret 2011, telah menyebabkan lebih dari 150.000 orang meninggal, dan lebih dari 680.000 orang telah terluka. Setidaknya 10,8 juta orang membutuhkan bantuan di dalam wilayah Suriah, termasuk sedikitnya 6,5 juta yang mengungsi.

Kekerasan juga telah melahirkan krisis pengungsi yang membanjiri negara-negara tetangga yang diperkirakan mencapai 2,5 juta orang.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home