Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 04:51 WIB | Senin, 25 Desember 2023

PBB Desak Upaya Penyelamatan 185 Rohingya Yang Terkatung-katung di Samudera Hindia

Pengungsi Rohingya makan siang di dalam kamp, setelah mereka mendarat di pantai di Ladong, Provinsi Aceh, Indonesia. (Foto: dok.Reuters)

SATUHARAPAN.COM-Badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) pada hari Sabtu (23/12) menyerukan penyelamatan mendesak terhadap 185 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di kapal yang terakhir terdengar berada di dekat Kepulauan Andaman dan Nikobar di Samudera Hindia.

Sekitar 70 orang di dalamnya adalah anak-anak dan 88 orang adalah perempuan, kata badan pengungsi PBB, UNHCR, dalam sebuah pernyataan. “Sedikitnya selusin orang dikhawatirkan berada dalam kondisi kritis dan satu orang dilaporkan telah meninggal,” katanya.

“Masih banyak lagi yang bisa mati di bawah pengawasan banyak negara pesisir tanpa penyelamatan dan pendaratan tepat waktu ke tempat aman terdekat.”

Juru bicara UNHCR, Babar Baloch, mengatakan kepada AFP bahwa orang-orang yang berada di dalamnya adalah pengungsi Rohingya, dan mengatakan badan tersebut meminta semua otoritas pesisir di wilayah tersebut untuk segera menyelamatkan mereka.

“Ini benar-benar situasi yang menyedihkan,” katanya.

Ribuan warga Rohingya yang mayoritas beragama Islam, yang mengalami penganiayaan berat di Myanmar, melakukan perjalanan laut yang berisiko dari Myanmar dan kamp pengungsi di Bangladesh setiap tahunnya untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.

Lebih dari 2.000 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2022, menurut UNHCR.

Dan sejak tahun lalu, lebih dari 570 orang, termasuk pengungsi Rohingya, dilaporkan tewas atau hilang di laut di wilayah tersebut, katanya.

Mengenai orang-orang yang saat ini terkatung-katung, badan tersebut menekankan bahwa “tragedi yang lebih besar dapat dicegah dengan upaya yang tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa.”

“Situasi ini sekali lagi menggarisbawahi pentingnya semua negara di kawasan ini mengerahkan seluruh kapasitas pencarian dan penyelamatan mereka untuk menghindari terjadinya bencana manusia pada skala ini.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home