Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:13 WIB | Kamis, 16 Februari 2017

PBB “Sangat Prihatin” dengan Kondisi Kehidupan di Mosul Barat

Anggota pasukan Irak tengah menyiapkan senapan mesin di atas sebuah kendaraan militer di desa Oreij, selatan Mosul pada 15 Februari 2017. (Foto: AFP/Ahmad Al-Rubaye)

IRAK, SATUHARAPAN.COM - Kondisi kehidupan di Mosul barat kian memburuk dan menjadi sumber keprihatinan utama, ungkap ajudan tertinggi PBB pada Rabu (15/2).

“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang dengan cepat memburuk di Mosul barat,” ungkap koordinator kemanusiaan PBB di Irak, Lise Grande, kepada wartawan.

“Beberapa keluarga mengalami kesulitan besar, sebagian pertokoan ditutup,” katanya saat mengunjungi Hasansham, sebuah posko pengungsian yang berada di antara Mosul dan Arbil, dekat ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak.

Pasukan federal Irak hampir sepenuhnya mengepung Mosul, yang bagian timurnya mereka rebut kembali dari kelompok ISIS bulan lalu.

Empat bulan sebelum melancarkan serangan utama untuk menaklukkan benteng besar terakhir ekstremis di Irak, pasukan federal saat ini siap meluncurkan serangan di tepi barat kota itu.

Tepi barat tersebut diperkirakan menampung sekitar tiga perempat dari satu juta orang yang hidup dalam kondisi terkepung selama beberapa pekan.

Menurut PBB, hampir 200.000 orang telah mengungsi sejak awal operasi perebutan kembali kota terbesar kedua Irak tersebut pada 17 Oktober.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan bahwa 46.000 orang di antaranya sejak saat itu telah kembali ke rumah mereka masing-masing.

“Kami memperkirakan bahwa sebanyak 250.000 warga sipil kemungkinan telah meninggalkan Mosul barat,” ujar Grande dalam kunjungannya ke kamp Hasansham pada Rabu.(AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home